Timnya Imbang Lawan Indonesia, Media Saudi: Ditahan Tim Peringkat 133 Dunia Itu Menyakitkan!

JEDDAH, iNews.id – Hasil imbang laga kualifikasi Piala Dunia antara Arab Saudi dan Indonesia yang berlangsung di Jeddah, Jumat (6/9/2024) WIB, tampaknya membuat tuan rumah begitu terpukul. Tak lama setelah pertandingan usai, media Saudi menerbitkan artikel yang memuat autokritik terhadap penampilan timnas kesayangan mereka.

Arab Saudi ditahan imbang 1-1 oleh Indonesia di Jeddah pada Jumat dini hari WIB atau Kamis malam waktu setempat. Hasil pertandingan itu dinilai penuh kejutan bagi putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 yang baru saja dimulai di regional Asia.

Hari ini, Arab News merilis artikel berjudul “Saudi Arabia Held to Surprise Draw by Indonesia in World Cup Qualifier” (Arab Saudi Ditahan Imbang Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia). Di situ, media itu menyebut hasil imbang tadi malam sebagai pukulan telak bagi Saudi, karena lawannya adalah “tim dengan peringkat terendah di Grup C” yaitu Indonesia. 

Yang lebih menyakitkan lagi bagi pendukung skuad padang pasir itu, pemain sayap Salem al-Dawsari gagal mengeksekusi tendangan penalti menjadi gol kemenangan buat Saudi, lantaran ditepis penjaga gawang Timnas Garuda, Maarten Paes.

“Itu benar-benar kasus hilangnya dua poin melawan tim dengan peringkat terendah di Grup C, terutama karena penalti Salem al-Dawsari berhasil ditangkis dengan 11 menit tersisa,” tulis Arab News.

Namun, keadaan bisa saja lebih buruk. Beberapa jam sebelumnya, rival satu grup Australia kalah 1-0 di kandang sendiri atas Bahrain yang notabene tetangga Saudi. Untuk sementara, tampak seolah-olah pelatih Saudi, Roberto Mancini, akan mengalami penghinaan serupa.

“Indonesia mungkin merupakan tim Asia yang paling berkembang dan diperkuat oleh naturalisasi beberapa pemain yang berbasis di Eropa. Akan tetapi, mereka datang untuk pertandingan itu dengan peringkat 133 dunia, 77 peringkat di bawah tuan rumah,” tulis Arab News.

Kandasnya peluang Saudi untuk menorehkan 3 poin di papan klasemen di tangan Paes, memberikan pengalaman buruk bagi pendukung tim berjuluk “The Green Falcons” itu. Sementara di Indonesia, Paes, kiper berdarah Belanda itu, disanjung bak pahlawan oleh publik Tanah Air.

“Itu adalah pemandangan yang menyakitkan bagi para pendukung tuan rumah, namun gol kemenangan tidak kunjung datang,” kata media itu lagi.

“Masih ada sembilan pertandingan lagi dan dua posisi teratas yang membawa kualifikasi otomatis masih dalam jangkauan, tetapi awalnya seharusnya lebih baik. Di sisi lain, pada hari yang gila di Asia, hasilnya bisa saja lebih buruk,” tulis Arab News.