Mengejutkan, Sandera Israel Cium Kening 2 Tentara Hamas saat Dibebaskan

Mengejutkan, Sandera Israel Cium Kening 2 Tentara Hamas saat Dibebaskan

Global | sindonews | Minggu, 23 Februari 2025 - 00:19
share

Satu dari enam sandera Israel mencium dua tentara Brigade al-Qassam Hamas saat dibebaskan pada hari Sabtu. Ini menjadi pemandangan mengejutkan antara sandera dan penculiknya di masa perang.

Para sandera itu sudah ditawan ratusan hari sejak Hamas memimpin serangan ke Israel selatan dalam Operasi Badai al-Aqsa 7 Oktober 2023.

Sandera yang mencium kening dua tentara Hamas itu adalah Omer Shem Tov.

Dia muncul di sebuah panggung di Gaza bersama sandera lainnya; Eliya Cohen dan Omer Wenkert, sebelum diserahkan ke Palang Merah Internasional.

Ketiga pria itu diculik di festival musik Nova di Gurun Negev pada 7 Oktober 2023 dan dijadikan sandera di Gaza.

Serangan Hamas pada hari itu memicu invasi brutal Israel ke Gaza, yang menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat, dan memicu krisis kemanusiaan.

Rekaman video pada hari Sabtu memperlihatkan Omer menoleh ke kedua tentara Hamas di atas panggung dan mencium kening mereka. Dia juga tersenyum dan meniupkan ciuman ke kerumunan sebelum dibebaskan.

Berbicara kepada Channel 12, nenek Omer; Sara, mengatakan bahwa bukan hal yang aneh baginya untuk tampil begitu periang.

"Itulah Omer. Dia cocok dengan semua orang," katanya. "Bahkan Hamas...Mereka mencintainya bahkan di sana,” katanya lagi.

Namun ayahnya, Malki Shem Tov, mengeklaim bahwa para tentara Hamas memaksa putranya untuk melambaikan tangan dan mencium kening mereka yang berdiri di sampingnya di atas panggung.

"Dia mengatakan mereka memberi tahu dia apa yang harus dilakukan," katanya kepada Kan TV, seperti dikutip The Times of Israel, Minggu (23/2/2024).

"Anda dapat melihat dalam rekaman bahwa seseorang mendatanginya dan memberi tahu dia apa yang harus dilakukan," katanya lagi.

Malki Shem Tov juga menuduh putranya tidak melihat cahaya matahari sama sekali selama berbulan-bulan dia ditawan.

Sebelumnya pada hari Sabtu, dua sandera lainnya, Tal Shoham dan Avera Mengistu, dibebaskan dalam upacara terpisah di Rafah, Gaza selatan.

Sandera keenam, Hisham al-Sayed, dibebaskan secara pribadi dan telah ditemani ke rumah sakit di Israel oleh keluarganya, menurut BBC News. Serah terima tersebut diharapkan akan diikuti dengan pembebasan lebih dari 600 warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.

Namun menurut Pusat Informasi Palestina, yang memuat pernyataan resmi Hamas, hal ini telah ditunda.

Pembebasan tersebut menyusul kekhawatiran gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas, yang dimulai pada 19 Januari, dapat hancur di tengah meningkatnya ketegangan.

Awal minggu ini, Israel mengatakan Hamas telah mengembalikan jenazah yang salah, yang dikira sebagai Shiri Bibas—seorang ibu dua anak Israel yang diculik pada 7 Oktober 2023.

Jenazah yang diserahkan Hamas bersama putra-putranya yang masih kecil pada hari Kamis kemudian dipastikan sebagai jenazah seorang wanita Palestina yang tidak dikenal.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkannya sebagai "pelanggaran yang kejam dan jahat" terhadap perjanjian gencatan senjata, sementara Hamas menyatakan itu adalah sebuah kekeliruan.

Pada hari Jumat, jenazah kedua diserahkan, dan keesokan harinya keluarga Bibas mengatakan otoritas forensik Israel telah mengonfirmasi bahwa itu adalah jenazahnya.

Keluarga tersebut mengatakan: "Selama 16 bulan kami mencari kepastian, dan sekarang setelah kepastian itu datang, kepastian itu tidak memberikan kenyamanan, meskipun kami berharap ini menandai dimulainya penyelesaian."

Topik Menarik