Lorong Merah Putih Sepanjang 250 Meter di Tasikmalaya
Terkini | okezone | Rabu, 7 Agustus 2024 - 23:11
KULONPROGO- Petugas gabungan dari Polda DIY bersama dengan Satuan Reskrim Polres Kulonprogo dan Bantul, sekitar pukul 10.00 WIB siang tadi menggelar olah Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan reka ulang di lokasi tertembaknya Brigadir Apries (29) yang berada Jalan Desa Debagan, Desa Demangrejo, Kecamatan Sentolo.
Olah TKP yang dipimpin oleh Kasat I Pidana Umum Polda DIY AKBP Yulza Sulaeman ini merupakan upaya untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan terhadap anggota Polantas Polsek Sedayu Bantul. Petugas juga menerjunkan tim anjing pelacak dan tim gegana dari Satbrimobda untuk mencari proyektif dan pistol milik korban. Namun penyisiran di areal persawahan ini tidak banyak membuahkan hasil.
Proses olah TKP sendiri, diawali dengan meminta keterangan tiga orang saksi yang kebetulan berada di lokasi. Atas dasar ini petugas melakukan rekonstruksi saat korban pertama kali diketemukan.
"Ini untuk melihat kejadian yang sebenarnya seperti apa, karena saksi mata berada di kejauhan dan sulit memastikan," jelas Yulza, Sabtu (17/1/2009).
Menurutnya, saat ini pihaknya sudah memeriksa sekitar delapan orang saksi. Mereka merupakan keluarga korban, teman sekerja dan beberapa saksi mata saat kejadian. Namun keterangan yang ada belum bisa digunakan untuk mengungkap maupun mengetahui motif yang sebenarnya.
Salah satu saksi mata, Susiawanto (45) menuturkan saat kejadian dirinya tengah melintas di lokasi kejadian dari arah barat. Saat itu korban sudah jatuh di atas sepeda motornya Smash AB 5816 L warna hitam. Ketika didekati korban sudah banyak mengeluarkan darah. Beberapa saat ditolong, korban langsung menghembuskan nafasnya yang terakhir.
"Saat itu korban sempat melambaikan tangan, tetapi apa maksudnya tidak jelas karena sudah sangat kritis," jelas Susiawanto.
Sementara itu saksi yang lain, Marjudi (54) mengatakan ketika terjadi penembakan dia berada di persawahan sekitar 200 meter arah selatan. Saksi sempat melihat ada dua sepeda motor berjalan beriringan dari arah timur. Korban berada di depan, dan sepeda motor lainnya di belakang dikendarai berboncengan. Sesaat terdengar dua kali tembakan, korban sudah roboh. Sedangkan sepeda motornya langsung berbalik arah ke timur meninggalkan korban.
"Lokasi saya sangat jauh, tetapi mereka berboncengan dan sempat turun sebentar. Dia juga memakai jaket warna gelap," jelas Marjudi.
Olah TKP yang dipimpin oleh Kasat I Pidana Umum Polda DIY AKBP Yulza Sulaeman ini merupakan upaya untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan terhadap anggota Polantas Polsek Sedayu Bantul. Petugas juga menerjunkan tim anjing pelacak dan tim gegana dari Satbrimobda untuk mencari proyektif dan pistol milik korban. Namun penyisiran di areal persawahan ini tidak banyak membuahkan hasil.
Proses olah TKP sendiri, diawali dengan meminta keterangan tiga orang saksi yang kebetulan berada di lokasi. Atas dasar ini petugas melakukan rekonstruksi saat korban pertama kali diketemukan.
"Ini untuk melihat kejadian yang sebenarnya seperti apa, karena saksi mata berada di kejauhan dan sulit memastikan," jelas Yulza, Sabtu (17/1/2009).
Menurutnya, saat ini pihaknya sudah memeriksa sekitar delapan orang saksi. Mereka merupakan keluarga korban, teman sekerja dan beberapa saksi mata saat kejadian. Namun keterangan yang ada belum bisa digunakan untuk mengungkap maupun mengetahui motif yang sebenarnya.
Salah satu saksi mata, Susiawanto (45) menuturkan saat kejadian dirinya tengah melintas di lokasi kejadian dari arah barat. Saat itu korban sudah jatuh di atas sepeda motornya Smash AB 5816 L warna hitam. Ketika didekati korban sudah banyak mengeluarkan darah. Beberapa saat ditolong, korban langsung menghembuskan nafasnya yang terakhir.
"Saat itu korban sempat melambaikan tangan, tetapi apa maksudnya tidak jelas karena sudah sangat kritis," jelas Susiawanto.
Sementara itu saksi yang lain, Marjudi (54) mengatakan ketika terjadi penembakan dia berada di persawahan sekitar 200 meter arah selatan. Saksi sempat melihat ada dua sepeda motor berjalan beriringan dari arah timur. Korban berada di depan, dan sepeda motor lainnya di belakang dikendarai berboncengan. Sesaat terdengar dua kali tembakan, korban sudah roboh. Sedangkan sepeda motornya langsung berbalik arah ke timur meninggalkan korban.
"Lokasi saya sangat jauh, tetapi mereka berboncengan dan sempat turun sebentar. Dia juga memakai jaket warna gelap," jelas Marjudi.
