Dongeng Si Kancil dan Buaya Lengkap dengan Pesan Moralnya

Dongeng Si Kancil dan Buaya Lengkap dengan Pesan Moralnya

Terkini | sindonews | Minggu, 8 September 2024 - 08:21
share

Cerita Si Kancil dan Buaya merupakan salah satu fabel populer di kalangan anak-anak Indonesia. Kisahnya sendiri telah banyak diceritakan para orang tua kepada putra-putrinya sejak kecil.

Sebagai informasi, fabel adalah dongeng binatang yang mengandung banyak pesan moral tentang perbuatan baik dan buruk. Di dalam ceritanya, tokoh atau pemeran utama dilakukan para binatang, seperti kancil, buaya, dan lain sebagainya.

Baca juga: 10 Contoh Legenda Nusantara, dari Kisah Sangkuriang hingga Cerita Empat Raja Papua

Pada sederet contohnya, sebagian besar orang tentu sudah mengenal kisah Si Kancil dan Buaya. Berikut ini kisah lengkapnya seperti dinukil dari Badan Bahasa Kemendikbudristek, Minggu (8/9/2024).

Dongeng Si Kancil dan Buaya

Pada suatu hutan, terdapat seekor Kancil yang tinggal di dalamnya. Suatu hari, dia pergi mencari makan di seberang sungai.

Berbekal kemampuannya yang lincah, Kancil bisa menyeberangi sungai pada saat berangkat. Setelah menemukan makanan dan merasa kenyang, Kancil hendak pulang ke rumah.

Baca juga: Dongeng Purbasari dan Purbararang, Kisah Dua Bersaudara dari Tanah Sunda

Namun, tiba-tiba turun hujan lebat Ketika kancil sudah berada di dekat sungai. Dia pun bingung karena tidak bisa melewati sungai yang banjir dan derasnya air di sana.

Tidak jauh dari tepi sungai, Kancil melihat ada seekor buaya. Dia pun menemukan ide dan memanggil buaya itu.

“Buaya, apakah kamu bisa membantuku menyeberangi sungai ini?” Kata kancil kepada buaya.

Baca juga: Rayakan Hari Dongeng Sedunia, MNC Peduli Beri Bantuan Buku Bacaan ke RPTRA Kebon Sirih

Buaya menjawab, “Jikalau nanti aku membantumu menyeberangi sungai ini maka kamu menganggap aku apa?

“Kita akan menjadi sahabat sehati sejiwa. Aku akan membantumu kalau susah nanti di masa depan,” kata Kancil.

Buaya mempertimbangkan perkataan kancil. Lalu, dia kembali bertanya.

“Jikalau nanti aku membantumu menyeberangi sungai ini maka kamu menganggap aku apa?”

“Sahabat sehati sejiwa, Buaya,” Kancil memberikan jawaban yang sama seperti sebelumnya.

Baca juga: Hari Dongeng Sedunia, Anak-Anak RPTRA Kebon Sirih Girang Dapat Buku Bacaan dari MNC Peduli

Pada akhirnya, Buaya percaya dengan perkataan Kancil. Dia pun menyuruh Kancil untuk naik ke atas punggungnya.

Setelah itu, Buaya mulai berenang meninggalkan tepi sungai. Sejurus kemudian, Buaya kembali bertanya.

“Apa hubungan kita?”

“Sahabat sehati sejiwa,” kata Kancil.

Buaya terus berenang hingga mereka sampai di tengah-tengah sungai. Lagi, Buaya bertanya.

“Apa hubungan kita?”

“Sahabat sehati sejiwa,” jawaban Kancil tidak berubah.

Mendengarnya, Buaya sangat senang dengan jawaban Kancil. Tak lama, mereka sudah mau sampai tepi sungai. Mendekati tepi sungai, Buaya kembali bertanya. “Apa hubungan kita?”

“Sahabat pantat,” kata Kancil sambil bergegas meloncat ke tepi sungai dan berlari pergi.

Melihatnya, Buaya sangat marah karena merasa ditipu oleh Kancil. Setelah itu, dia mengancam Kancil.

“Baiklah kancil, aku akan mengingat bahwa kamu pernah membohongiku. Namun ingatlah akan ada berbagai macam kesulitan dan kesukaran di depanmu. Jika kita berumur panjang maka kita akan berjumpa lagi"

Pesan Moral Dongeng Si Kancil dan Buaya

Ada sejumlah pesan moral yang bisa didapat dari cerita di atas. Salah satunya adalah menghindari perilaku buruk berupa perkataan bohong seperti yang dilakukan Kancil.

Singkatnya, dalam cerita Kancil sengaja membohongi Buaya untuk kepentingannya sendiri, yakni bisa menyeberangi sungai. Padahal, karakter Buaya di sini tidak memiliki niat buruk apa pun kepada kancil, termasuk memakannya.

Namun, Kancil yang dikenal sebagai binatang cerdas memilih memakai akal untuk menipu Buaya agar membantunya menyeberangi sungai. Rencananya pun berhasil dan Buaya yang merasa ditipu marah.

Pesan moralnya, kita tidak boleh melupakan janji yang dibuat kepada orang lain. Apa pun alasannya, ingkar janji menjadi satu perlakuan yang tidak bisa dibenarkan, terlebih jika niat dari awal memang untuk menipu.

Kita harus percaya bahwa segala perbuatan memiliki konsekuensi dan balasannya sendiri. Sekarang Kancil menipu dan mengingkari janji kepada Buaya, bisa saja di kemudian hari Kancil akan merasakan hal yang sama seperti yang dialami Buaya.

Sebaliknya, di sisi lain kita juga harus waspada dan tidak mudah percaya kepada orang asing. Apa pun tawaran mereka, jangan tergoda dan pertimbangkan dulu setiap keputusan.

Demikianlah ulasan mengenai dongeng Si Kancil dan Buaya yang bisa diambil beberapa pesan moralnya. Semoga bermanfaat.

Topik Menarik