Pegawai Komdigi Jadi Beking Judi Online, Hamdan Zoelva: Usut Tuntas Sampai ke Akar!
JAKARTA- Pimpinan Pusat Syarikat Islam melalui Presiden Syarikat Islam, Hamdan Zoelva mengapresiasi kinerja Polri yang berhasil mengungkap oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang melindungi judi online. Diketahui, polisi telah menetapkan 10 pegawai Komdigi sebagai tersangka.
Presiden Syarikat Islam, Hamdan Zoelva mengatakan, judi online sudah sangat mengakar di masyarakat. Syarikat Islam mengapresiasi pengungkapan oknum-oknum pegawai Komdigi oleh Polri dalam kasus ini.
“Ungkap sampai keakarnya untuk selamatkan ekonomi dan akhlak masyarakat. Syarikat Islam siap untuk membina masyarakat dalam bidang ekonomi untuk membenahi hal ini,” tegas Hamdan Zoelva, Sabtu (2/11/2024).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia ini menambahkan, penanganan judi online harus serius dan membongkar sampai akarnya. Hal ini disebabkan masyarakat yang tergiur dalam konsep ekonomi instan.
Demi Jokowi, Pelajar di Kefamenanu Nekat Panjat Pohon, Aksinya Sempat Bikin Petugas Ketar Ketir
“Ini belum terlambat, kami apresiasi pemerintah sudsh membuat satgas pemberantas judi online semoga semakin baik penanganan ke depan dan makin banyak terungkap jaringan mereka,”tutup Hamdan Zoelva.
Untuk diketahui, Syarikat Islam yang telah berumur 119 tahun, dan merupakan kawah Candradimuka pergerakan Dagang dan Ekonomi Islam mengajak semua komponen masyarakat kembali ke nilai-nilai luhur Islam dan bekerjasama untuk menyelesaikan hal ini.
Syarikat Islam rutin mengadakan pelatihan pemberdayaan ekonomi dan sosial kepada masyarakat. Dengan track record selama 119 tahun organisasi telah melahirkan banyak pedagang dan usahawan- usahawatu yang membantu masyarakat.
Kaum syarikat Islam juga telah membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) Syarikat Islam baru-baru ini guna membantu masyarakat serta gerakan donasi pada kemerdekaan Palestina.
Syarikat Islam adalah organisasi massa pertama dan tertua di Indonesia. Didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta (Hindia Belanda) pada tanggal 16 Oktober 1905, awal berdirinya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911 atas prakarsa H.O.S. Tjokroaminoto organisasi ini berganti nama menjadi Syarikat Islam dan bergerak lebih politis untuk memerdekakan bangsa Indonesia.