Dokter Tirta Ungkap Cara Makan Mi Instan agar Punya Nilai Gizi dan Enak

Dokter Tirta Ungkap Cara Makan Mi Instan agar Punya Nilai Gizi dan Enak

Travel | inews | Senin, 23 September 2024 - 20:53
share

JAKARTA, iNews.id - Mi instan merupakan makanan populer di kalangan masyarakat. Tak hanya menjadi andalan anak kos-kosan, penggemar mi instan kini sudah merambah ke berbagai kalangan dan usia, mulai dari para pekerja hingga anak-anak. 

Namun, hingga kini, banyak yang kerap mengaitkan mi instan terhadap bahayanya untuk kesehatan. Terutama, jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Bahkan, baru-baru ini heboh pernyataan Dokter Tirta yang mengaku tidak sepakat jika mi instan disebut berbahaya. Alih-alih menyebutnya ‘berbahaya’, Dokter Tirta justru menilai, mi instan lebih tepat disebut makanan yang tidak bergizi. 

Dia bahkan mempertanyakan literatur atau jurnal yang memang bisa membuktikan mi instan memang benar-benar berbahaya bagi kesehatan seperti yang selama ini diklaim. "Siapa yang bilang mi instan berbahaya? Saya tantang, suruh ada jurnalnya. Suruh kasih jurnalnya. Apa yang mengatakan mi instan berbahaya?,” ujar Dokter Tirta, melansir Podcast Samuel Christ. 

"Bahayanya harus jelas. Apakah kamu makan mi instan 50 bungkus per hari?,” katanya.

Dokter Tirta menilai, masyarakat sebenarnya banyak yang salah kaprah karena mengganggap mi instan sama bahayanya dengan racun. Padahal, berdasarkan penelitian, mi instan justru bisa jadi makanan yang bergizi jika dimakan menggunakan tambahan sayur dan protein seperti daging atau telur.  

Bahkan, berdasarkan penelitian yang dia baca, Dokter Tirta menyebut campuran sayur-sayuran dan beberapa tambahan makanan mengandung protein tersebut bisa mengurangi dampak buruk pengawet yang terkandung dalam mi instan. 

"Nah yang jadi masalah adalah, kita tuh memandang makanan tuh berbahaya kaya racun. Mi instan ini tujuannya digunakan untuk survival,” katanya. 

"Ternyata dari penelitian jika mi instan dimakan menggunakan sayur, telur, daging, ya jadi ada gizinya lah. Jadi mie instan itu jika dicampur menggunakan sayur yang pure sayur, dan menggunakan daging, atau telor rebus dua, itu mengurangi efek dari pengawetnya,” katanya lagi.

Dokter Tirta kembali menegaskan, mi instan pada dasarnya tidak berbahaya. Hanya saja, jika tidak dikonsumsi dengan tambahan sayur dan protein, mi instan menjadi makanan yang tidak punya gizi dan hanya sebatas membuat perut kenyang saja. 

“Yang jadi masalah, apa yang jadi masalah? dia bukan berbahaya. Tapi nggak ada gizinya. Kalau mi instan tok. Jadi cuma membuat kenyang. Tidak ada gizinya selain cuma sebagai sumber energi,” tuturnya.

Topik Menarik