Mengenal Rahma Sakura Anggota DPRD Sukabumi Termuda Berparas Cantik, Pernah Jadi Honorer

Mengenal Rahma Sakura Anggota DPRD Sukabumi Termuda Berparas Cantik, Pernah Jadi Honorer

Terkini | inews | Kamis, 8 Agustus 2024 - 08:49
share

SUKABUMI, iNews.id - Namanya Rahma Sakura Ramkar. Gadis 21 tahun ini mencetak sejarah sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi termuda periode 2024-2029. 

Perempuan berparas cantik ini menarik perhatian banyak orang saat pelantikan anggota DPRD Sukabumi. Tetapi lebih dari itu, dia membawa semangat baru dan gagasan segar ke dalam dunia politik.

Rahma lahir pada 5 September 2002. Dia menjadi anggota DPRD terpilih dalam Pemilu 2024 dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV melalui Partai Golkar. Ketika ditanya tentang perasaannya dinyatakan menang dan akan dilantik, Rahma mengaku senangnya bercampur dengan beban tanggung jawab besar di depannya.

"Perasaannya, ya alhamdulillah. Pastinya senang ya, semenjak dinyatakan menang, apalagi kemarin sudah dilantik, rasanya lega. Tapi ada beban juga, karena tanggung jawab yang dititipkan begitu besar. Ada kepercayaan dari tim, relawan dan 7.106 pemilih yang menitipkan kepercayaannya kepada saya, itu menjadi tanggung jawab besar," ujar Rahma, Kamis (8/8/2024).

Sebagai anggota DPRD termuda, Rahma sadar banyak harapan yang disematkan padanya, terutama terkait isu-isu yang relevan dengan generasi muda dan pendidikan. Meski belum ditentukan komisinya, dia memiliki minat khusus pada isu-isu pendidikan, mengingat pengalamannya sebagai guru honorer dan magang di sekolah.

"Saya inginnya di Komisi 4 atau Komisi 2 karena ada isu-isu pendidikan. Di Dapil saya, itu yang harus diperjuangkan. Saya pernah magang di sekolah dan juga menjadi guru honorer, jadi saya tahu betul isu-isu ini dari dekat," katanya.

Dalam perjalanan hidupnya yang terbilang masih muda, Rahma telah membuktikan usia bukanlah penghalang untuk berkontribusi secara signifikan dalam politik. Bahkan, saat masa kampanye berlangsung, dia masih menyelesaikan kuliah dan mengelola bisnis.

"Saya masih kuliah dan ada bisnis juga, tapi alhamdulillah bisa membagi waktu dengan baik. Sekarang kuliah saya sudah selesai, jadi saya lebih fokus pada tugas sebagai anggota DPRD," ucapnya.

Ketertarikan Rahma pada politik dimulai sejak masa SMA. Dia merasakan ketidakpuasan terhadap kondisi infrastruktur di desanya yang tidak banyak mengalami perubahan. Meski awalnya tertarik mencalonkan diri sebagai kepala desa, usia muda menjadi penghalang.

Namun, kesempatan untuk berkontribusi lebih besar muncul ketika dia memutuskan untuk terjun ke dunia legislatif.

"Sebetulnya ngalir saja, waktu SMA saya tertarik masuk ke partai, tapi tidak ada sama sekali tujuan untuk nyalon. Saya melihat kesempatan untuk maju di legislatif, kenapa nggak diambil? Kesempatan untuk menjangkau kawasannya juga lebih luas, kontribusi yang diberikan juga akan lebih banyak," ujar Rahma.

Menariknya, Rahma merupakan sosok pionir dalam keluarganya yang terjun ke dunia politik. Tidak ada jejak politik dari ayah, kakek atau neneknya. Keberaniannya terjun ke dunia politik tanpa dukungan tradisi keluarga membuat Rahma semakin istimewa dan inspiratif bagi banyak generasi muda di Sukabumi.

"Di dunia politik belum ada sih, ayah nggak ada, kakek gak ada, nenek, semuanya belum ada baru pertama," ucapnya.

Topik Menarik