Bertemu Ketua Parlemen Chili, Puan Promosikan Isu Kepemimpinan Perempuan
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengikuti G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 atau forum pimpinan parlemen negara-negara G20 yang digelar di Brasil. Sebelum ke Brasil, Puan bersama delegasi DPR RI singgah ke Chili, Amerika Selatan, untuk bertemu dengan sang Ketua Parlemen, Karol Cariola Oliva dalam rangka memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Pertemuan bilateral antara Puan dengan Ketua Parlemen Chili, Karol Cariola Oliva digelar pada Senin 4 November 2024 sore waktu setempat di Congreso Nacional de Chile Valparaiso. Keduanya merupakan pimpinan lembaga legislatif perempuan.
Dalam pertemuan ini, Puan didampingi Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Irine Yusiana Roba Putri, Wakil Ketua Komisi XII DPR Dony Maryadi, Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez, dan Dubes LBBP RI untuk Chili Muhammad Anshor.
"Saya ingin menyampaikan salam hangat dan rakyat Indonesia kepada rakyat Chili melalui ibu Presiden Chamber of Deputies,” kata Puan dalam keterangannya, Rabu (6/11/2024).
Pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Chili ini merupakan kunjungan kerja ke luar negeri Puan yang pertama setelah dilantik kembali sebagai Ketua DPR RI.
"Kunjungan ini bernilai penting karena menunjukkan keseriusan DPR RI ingin bekerja sama dengan berbagai negara. Meski jauh, selagi banyak manfaat bagi rakyat Indonesia dan negara mitranya akan kami lakukan," jelas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Hubungan diplomatik Indonesia dan Chili sendiri telah berlangsung selama 59 tahun dan terus berkembang secara dinamis. Menjelang peringatan 60 tahun hubungan bilateral, DPR ingin menciptakan momentum positif agar hubungan kedua negara semakin erat.
Kepada Ketua Parlement Chili, Puan mengungkap Indonesia baru saja memiliki kabinet pemerintahan dan keanggotaan DPR baru untuk periode 2024-2029.
"Tentunya, saya akan mendorong pemerintah baru ini untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara di Amerika Selatan, termasuk Chili ini," ungkap Puan.
Lebih lanjut, Puan menjelaskan bahwa kerja sama Indonesia-Chili telah berkembang pesat. Tidak hanya di bidang ekonomi dan perdagangan, tetapi juga sosial budaya, mitigasi bencana, pariwisata, dan pendidikan. Menurut Puan, hubungan yang baik ini terbentuk juga dari kunjungan antar parlemen, pertukaran pelajar dan misi budaya.
"Saya mendorong parlemen kedua negara untuk memberikan dukungan bagi berbagai inisiatif meningkatkan hubungan kedua negara," tuturnya.
Puan mengatakan, kokohnya hubungan bilateral antar-negara memerlukan dukungan parlemen. Sebab parlemen memiliki kewenangan dan dapat menentukan kerja pemerintah dalam negara demokrasi.
DPR RI sendiri telah memiliki Grup Kerja Sama Antar-parlemen Indonesia–Chile (GKSB) pada perdiode 2019-2024. Ia berharap untuk periode DPR sekarang, DPR dan parlemen Chili dapat kembali melanjutkan grup kerja sama bilateral itu sebagai sarana dialog mengenai berbagai isu penting serta semakin memperat hubungan Indonesia-Chili.
"Saya senang bahwa dalam Parlemen Chili telah membentuk Grupos Interparlamentarios Chile-Indonesia. Kita dapat bertukar pikiran tentang pelaksanaan tugas parlemen di bidang legislatif, anggaran dan pengawasan," ujar Puan.
Mantan Menko PMK tersebut menambahkan, grup tersebut juga berguna untuk konsultasi antar parlemen Indonesia dan Chili dalam berbagai isu. Menurut Puan, konsultasi antar parlemen Indonesia dan Chili dapat menekankan isu-isu terkait pelaksanaan demokrasi, isu pembangungan, dan kesetaraan gender.
"Sebagai sesama pemimpin parlemen perempuan, kita dapat berdialog untuk mendorong partisipasi perempuan yang lebih besar di bidang politik di negara kita, dan di dunia," pungkasnya.