KPK Ungkap Ego Sektoral Penyebab Masalah Hubungan dengan Polri dan Kejagung

KPK Ungkap Ego Sektoral Penyebab Masalah Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Terkini | inews | Senin, 1 Juli 2024 - 13:53
share

JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyebut, ego sektoral menjadi penyebab masalah hubungan dengan Polri dan Kejagung. KPK berbeda dengan institusi pemberantasan korupsi di negara lain.

Pria disapa Alex ini mencontohkan lembaga pemberantasan korupsi Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) di Singapura dan Independent Commission Against Corruption (ICAC) di Hongkong. Keduanya negara tersebut hanya satu lembaga memberantas korupsi. 

"Seluruh isu yang terkait korupsi, mereka yang menangani, sedangkan kalau di KPK ada 3 lembaga yang menangani, KPK, Polri dan Kejaksaan," kata Alex saat rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

Selain itu, dia mengatakan jika menangkap oknum Jaksa dan polisi terkait kasus korupsi maka KPK sulit berkoordinasi dengan Kejagung dan Polri. Fungsi koordinasi dan supervisi yang tertuang dalam undang-undang KPK tidak berjalan dengan baik.

"Kalau kami menangkap teman-teman Jaksa, misalnya, tiba-tiba dari pihak Kejaksaan menutup pintu koordinasi dan supervisi. Sulit, mungkin juga dengan kepolisian demikian. Jadi bapak ibu sekalian, ini persoalan-persoalan ketika kita bicara pemberantasan korupsi ke depan," ucap dia.

Dia juga mengkhawatir dengan sistem kelembagaan pembetasan korupsi tersebut. Jika suatu saat ditanya, dia juga akan menjawab gagal menjadi komisioner KPK. 

"San saya harus mengakui secara pribadi 8 tahun saya di KPK ditanya, apakah Pak Alex berhasil? Saya tidak tidak akan sungkan juga (jawab) saya gagal memberantas korupsi Bapak Ibu sekalian, gagal," katanya.

Sebelumnya, Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango mengakui ada masalah hubungan kelembagaan dengan Polri dan Kejagung. Anggota Komisi III DPR RI mempertanyakan masalah hubungan tersebut. 

"Selanjutnya permasalahan lain yang perlu kami sampaikan adalah hubungan kelembagaan antara KPK, Polri dan Kejaksaan," kata Nawawi dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi III DPR RI, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

Nawawi diminta menjelaskan masalah hubungan KPK dengan Polri dan Kejagung. Masalah tersebut apakah dari internal sendiri.

"Jelaskan kepada publik, bukan kepada kami, kepada publik supaya publik tahu. Jangan didiamkan, ada apa? Publik nggak tahu ada apa di KPK ini? kata anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman.

Topik Menarik