Tantangan Besar Pangeran Harry dan William untuk Akhiri Perseteruan Sengit

Tantangan Besar Pangeran Harry dan William untuk Akhiri Perseteruan Sengit

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 23 Juli 2024 - 05:00
share

Perseteruan sengit antara Pangeran William dan Pangeran Harry tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Seorang pakar kerajaan mengatakan keduanya pun harus mengatasi tantangan besar sebelum mereka dapat berdamai, menurut seorang pakar kerajaan.

Adik kakak itu berselisih sejak Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle menyatakan keinginan mereka untuk pendekatan semi-terpisah terhadap tugas-tugas kerajaan. Sementara sang calon raja, Pangeran William berkomitmen untuk mengabdikan hidupnya. Akhirnya, Harry dan Meghan mengundurkan diri sebagai anggota senior kerajaan pada 2020.

Dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey pada 2021, Harry dan Meghan menuduh seorang anggota kerajaan yang tidak disebutkan namanya, diduga sebagai dua anggota keluarga, membuat pernyataan rasis tentang warna kulit putra mereka, Pangeran Archie, sebelum bocah itu lahir.

Tuduhan tersebut berlanjut dalam film dokumenter Netflix milik Sussex dan memoar Harry berjudul Spare, keduanya dirilis setelah wafatnya Ratu Elizabeth II dan dimulainya pemerintahan Raja Charles III. Harry menuduh William melakukan kekerasan fisik kepadanya.

Foto/Getty Images

Dilansir dari Mirror, Selasa (23/7/2024), sang raja lebih mengutamakan kepentingannya sendiri daripada kepentingan Harry. Pangeran 39 tahun itu juga membongkar ketegangan antara Meghan dan Kate Middleton.

Dengan perseteruan yang tampaknya masih jauh dari kata selesai, penulis dan pakar kerajaan, Tom Quinn menyarankan saudara kandung yang dulunya dekat itu menghadapi beberapa tantangan, tidak terbatas pada perselisihan antara istri mereka.

Perseteruan antara Harry dan William tidak hanya disebabkan oleh fakta bahwa istri mereka tidak akur. Itu juga ada hubungannya dengan masa kecil mereka yang tidak harmonis dan penuh pertikaian serta obsesi Harry untuk menjadi orang yang tidak penting," kata Quinn.

William dan Harry mengalami perpisahan yang penuh gejolak antara orang tua mereka, Charles dan mendiang Putri Diana pada Desember 1992, yang kemudian bercerai pada Agustus 1996. Mereka berbagi tugas mengasuh anak hingga Diana meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Paris pada Agustus 1997.

Saat masih anak-anak, mereka menghabiskan satu akhir pekan bersama ibu mereka, Diana, pergi ke McDonald's dan mengenakan topi bisbol, dan akhir pekan berikutnya bersama ayah mereka, menembak burung pegar dan mengenakan celana panjang wol, jelasnya.

Orang tua mereka berpisah, hidup mereka berpisah, dan perpisahan adalah satu-satunya yang mereka tahu. Harry juga selalu kesal karena ibunya, Diana, terlalu bergantung pada William untuk meminta nasihat dan penghiburan. Harry merasa diabaikan bahkan saat itu, tambahnya.

Selama hidupnya, Diana menyebut William sebagai 'lelaki tua bijakku', sebuah pernyataan yang menunjukkan bahwa sang putri memerlakukannya terlalu berlebihan seolah-olah ia adalah seorang teman dan orang kepercayaan, alih-alih anak. Akibatnya, Harry merasa tersisih.

Ada kemungkinan besar kedua bersaudara itu akan berselisih karena kecemburuan awal ini, tekanan dari dunia luar, obsesi Harry untuk menjadi yang kedua. Harry dan William mungkin bisa menambal perbedaan mereka sendiri, tetapi mereka merasa harus mendukung istri mereka sehingga segala upaya untuk menambal keadaan menjadi sangat sulit, tandasnya.

Topik Menarik