5 Contoh Bacaan Qalqalah Kubra dalam Al Quran, Lengkap Pengertian & Cara Bacanya

5 Contoh Bacaan Qalqalah Kubra dalam Al Quran, Lengkap Pengertian & Cara Bacanya

Gaya Hidup | inews | Selasa, 13 Agustus 2024 - 06:30
share

JAKARTA, iNews.id - Contoh bacaan qalqalah kubra dalam Al Quran penting diketahui agar bisa membacanya dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid.

Para ulama berpendapat bahwa hukum mempelajari ilmu tajwid itu adalah fardu kifayah. Maksudnya jika di antara Muslim sudah ada yang mempelajari teori dan istilah di dalam ilmu tajwid,  kewajiban tersebut menjadi gugur untuk orang yang lain. 

Meski demikian, bukan berarti Muslim abai mempelajari ilmu Tajwid. Sebab, untuk bisa membaca Alquran dengan baik dan benar serta tartil harus mengetahui tajwidnya.

Perintah untuk membaca Alquran dengan tartil dan benar disebutkan dalam Alquran.

Allah SWT berfirman:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4).

Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain.

Salah satu hukum bacaan dalam Al Quran yang penting dipelajari dan diketahui yakni qalqalah kubra. Bacaan qalqalah itu sangat banyak ditemukan.

Pengertian Qalqalah Kubra

Dilansir dari Buku Quran Hadis MTs Kelas VII, Qalqalah menurut bahasa, artinya bergerak dan bergetar, sedangkan menurut istilah dalam ilmu tajwid arrtinya getaran makhraj pada saat mengucapkan huruf tertentu yang disukunkan, sehingga terdengar suara tekanan yang kuat.

Huruf qalqalah terdiri atas lima buah yang tergabung di dalam kalimat qatbujadin, yaitu qaf, tha, ba’, jim, dan dal.
Qalaqalah ada dua macam yakni kubra dan sughra.

Qalqalah kubra yaitu ketika huruf qalqalah berharakat sukun di tengah kalimat. Sedangkan qalqalah sughra yaitu ketika huruf qalqalah berharakat sukun karena berada di tengah kalimat.

Cara membaca Qlaqalah Kubra yaitu memantulkan dengan keras huruf qalqalah yang berharakat sukun atau diwaqafkan di akhir kalimat. 

5 Contoh Bacaan Qalqalah Kubra

1. Surat Al Ikhlas ayat 1-5 

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul huwallaahu ahad. Cara membacanya huruf qalqalah kubra di akhir kalimat dipantulkan dengan kuat

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allahush shomad

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam yalid walam yuulad

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Wa lam yakunlahuu kufuwan ahad 

Artinya: Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (QS. Al Ikhlas: 1-4).

2. Surat Al Falaq 1-5

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١

Latin: Qul A'uudzu Birabbil Falaqq

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢

Minngsyarri maa kholaqq

dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣

Wa minng syarri ghaasiqin idzaa wa qabb

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤

Waminng Syarrin naffaatsaati fil uuqodd

dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ - ٥

Waminng syarri khaasidin idzaa hasadd.

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

3. Surat Al Lahab 1-5

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
111:1

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ - ١

Tabbat yadaa abii lahabiw watabb

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ - ٢

Maa aghnaa 'anhu maa luhuu wamaa kasabb

Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ - ٣

Sayashlaa naaranng dzaata lahabb

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ - ٤

Wamra atuhuu khamma latal khathobb

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ - ٥

Fii jiidihaa habblum minmasadd

Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

4. Surat Al Buruj Ayat 1-5

 وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ (1) وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ (2) وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ (3) قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ (4) النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ (5)

Artinya: Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar. (QS. Al Buruj Ayat 1-5).

5. Surat Ath Thariq 

وَالسَّمَاءِ وَالطَّارِقِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الطَّارِقُ (2) النَّجْمُ الثَّاقِبُ (3) إِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ (4) فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ (5) خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ (6) يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ (7)

Artinya: Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus, tidak ada suatu jiwa pun (diri) melainkan ada penjaganya. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar. (QS. Ath Thariq ayat 1-7).

Wallahu A'lam.

Topik Menarik