Keseruan Kirab Budaya HUT ke 50 Masjid Agung Baiturrahman Semarang
SEMARANG,iNewsPantura.id – Ribuan peserta mengenakan berbagai kostum serta pakaian adat dari berbagai daerah mengikuti kirab budaya dalam rangka HUT ke 50, Masjid Raya Baiturrahman Semarang.
Kirab yang digelar Sabtu (21/12/2024) diawali dengan grup drum band Arimbi melewati jalanan Simpang Lima menuju jalan Pahlawan dan kembali ke Masjid Biturrahman. Di sepanjang jalan, warga cukup antusias menonton sambil mengambil foto peserta kirab.
Takmir Masjid Raya Baiturrahman Semarang yang sekaligus ketua kegiatan kirab ,Multazam mengatakan,dalam memperingati hari ulang tahun ke 50 ,pihaknya sengaja mengambil tema budaya nasional.
“Bahwa usia Masjid Raya yang ke 50 ini,kita tanamkan nilai nilai budaya,jadi kita tampilkan dalam kirab ini,dengan berbagai warna itu kan,Indonesianya nampak,dari adanya pakaian pakaian adat dari berbagai daerah.”jelas Multazam.
Multazam menerangkan, kirab ini membuktikan bahwa Masjid Raya Baiturrahman Semarang bisa mengembangkan dari aspek budaya dan tidak hanya bersifat eksklusif dan tertutup,namun juga bisa terbuka.
Sementara Ketua Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Semarang,KH Dr Ahmad Darodji, M.Si mengatakan Masjid Baiturrahman tetap menjadi ikon Jawa Tengah dengan pelayanan dan kepengurusan yang semakin bagus.
“Prestasi yang diraih oleh semua pengurus, layanan pada umat makin bagus.Kita punya TK di Baiturrahaman, SD,SMP dan SMK,semuanya bagus bagus. Allhamdulillah,dan ada kita punya tiga marching band,semuanya selalu juara, kita punya Arimbi namanya,”kata KH Ahmad Daroji
KH Ahmad Daroji juga berharap,ini menjadi tonggak kedepan Masjid Baiturrahman menjadi semakin baik.
“Kalau kita di usia 50 sudah begini, tentu ini menjadi tonggak kita kedepan,karena kita ada milestone,nanti kita akan ada milestone ke 75.Insyaallah nanti akan berbeda lagi,pasti akan lebih bagus dari sekarang,” imbuhnya.
Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam atau YPKPI,adalah pengelola Masjid Raya Baiturrahman yang diresmikan presiden Soeharto pada pertengahan Desember 1974.