Stagnan, Ini Penyebab Penjualan Mobil di Indonesia Tertahan di 1 Juta Unit

Stagnan, Ini Penyebab Penjualan Mobil di Indonesia Tertahan di 1 Juta Unit

Otomotif | inews | Rabu, 3 Juli 2024 - 08:11
share

JAKARTA, iNews.id - Industri otomotif Indonesia saat ini diramaikan dengan sejumlah brand baru dari berbagai negara. Beragam model ditawarkan dengan teknologi canggih dan harga relatif terjangkau. 

Tapi, apakah kehadiran mereka dapat meningkatkan penjualan mobil di Tanah Air? Berdasarkan data yang diolah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil secara nasional masih tertahan di angka 1 juta unit per tahun. Bahkan, tahun ini penjualannya diprediksi tidak akan menembus sejuta unit.

Citroen sebagai salah satu produsen yang kembali meramaikan industri otomotif Indonesia mengungkapan permasalahan tersebut. CEO Citroen Indonesia Tan Kim Piauw mengatakan penjualan mobil stagnan di angka satu juta unit disebabkan sejumlah faktor.

"Saya lihat beberapa tahun kemarin stuck di angka (penjualan mobil) 1,2 Juta unit setelah itu ada pandemi Covid-19 kan. Nah turun lagi menjadi 1 juta unit. Itu salah satu faktornya," ujat Tan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/7/2024).

Pada kuartal pertama tahun ini, Tan mengungkapkan penurunan penjualan mobil disebabkan pesta politik yang membuat konsumen menahan pembelian. Menurutnya, konsumen mengutamakan kebutuhan utama ketimbang membeli mobil.

"Lalu, ada pesta politik. Untuk otomotif biasanya ada dampak, pelanggan biasanya menunda. Biasanya, mereka (konsumen) beli berdasarkan prioritas. Nah, itu cukup memengaruhi," ujarnya.

Faktor lainnya, lanjut dia, situasi perekonomian dunia memberikan dampak besar. Menurut Tan, setiap negara memiliki  keterkaitan satu sama lain. Jika mata uang suatu negara melemah, maka akan membuat harga mobil mengalami kenaikan. 

"Kita suka gak suka zaman sekarang ini memang negara satu sama lain sudah saling terkait. Misal, mobil kalau ada di negara yang bermasalah seperti dolar naik, maka hal tersebut bisa memengaruhi sisi mata uang kurs," katanya.

"Lalu situasi dunia juga mempengaruhi vendor, sumbernya sudah multi bukan dari satu kota satu negara tertentu. Jadi, perekonomian dunia itu saat ini cukup berdampak terutama pada Indonesia terhadap pembelian mobil," ujar Tan.

Kendati begitu, Tan meyakini pasar otomotif di Indonesia akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Terlebih saat ini penduduk dengan usia produktif di Indonesia sangat besar yang akan meningkatkan permintaan kendaraan.

"Berdasarkan keyakinan saya dengan penduduk dan usia produktif Indonesia yang sangat besar ini merupakan masalah waktu saja. Jadi kalau pada saatnya ini akan mengalami pertumbuhan terus menerus seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya.

Topik Menarik