Bos Ducati Ngamuk karena Kesuksesan Bagnaia Dianggap Sebelah Mata Fans MotoGP

Bos Ducati Ngamuk karena Kesuksesan Bagnaia Dianggap Sebelah Mata Fans MotoGP

Olahraga | inews | Rabu, 28 Agustus 2024 - 16:42
share

BOLOGNA, iNews.id- Manager Ducati Corse, Davide Tardozzi ngamuk melihat kesuksesan Francesco Bagnaia kurang diakui banyak fans MotoGP karena dianggap tertolong kehebatan motor Ducati. Padahal, ada banyak pembalap lain yang mengendarai Desmosedici GP dan tak mampu juara.

Pecco -sapaan Bagnaia- promosi ke MotoGP pada musim 2019 silam dengan status juara Moto2 2018. Namun, dalam dua musim pertamanya di kelas utama, dia hanya mampu finis di urutan 15 dan 16 klasemen dengan hanya sekali naik podium bersama Pramac Ducati.

Namun, usai pindah ke tim pabrikan Ducati, pembalap asal Italia itu mulai menunjukkan kualitasnya dengan finis sebagai runner up MotoGP 2021 di belakang Fabio Quartararo. Setelah itu, dia benar-benar mendominasi MotoGP dengan meraih gelar juara berturut-turut dalam dua musim terakhir (2022 dan 2023).

Kendati sudah punya dua gelar di kelas utama, tak sedikit fans MotoGP yang menilai bahwa Pecco bisa juara karena hanya terbantu oleh Desmosedici GP, yang merupakan motor terbaik saat ini di grid. Kesuksesannya sebagai seorang pembalap yang hebat nampak di kesampingkan.

Tardozzi pun cukup geram dengan anggapan tersebut. Padahal menurutnya, ada banyak rider lain yang juga menunggangi motor yang sama, tetapi tak bisa menjadi juara seperti pembalap berusia 27 tahun itu.

“Semua orang membicarakan Marc Márquez atau Fabio Quartararo; tapi kesuksesan Pecco selalu dikaitkan dengan Ducati. Orang sering mengatakan bahwa dia mempunyai motor terbaik dan itulah sebabnya dia begitu sukses,” kata Tardozzi dilansir dari Motosan, Rabu (28/8/2024).

“Benar, tapi ada tujuh pembalap lain yang mengendarai motor kami,” tambahnya.

Lebih lanjut, Tardozzi mengungkapkan bahwa Pecco merupakan seorang juara yang tak terbantahkan. Kata dia, rider kelahiran Turin itu merupakan sosok sempurna bagi Ducati karena mampu memberikan evaluasi yang tepat untuk motornya sehingga Ducati mampu memperbaikinya dengan presisi.

“Dalam hal ini, Pecco adalah orang nomor satu yang tak terbantahkan: dia dengan sempurna menggambarkan perasaannya. Kami melihat datanya dan langsung memahami dari pernyataan mereka bagaimana dan di mana kami perlu memperbaikinya,” jelas Tardozzi.

Pecco sendiri saat ini masih memuncaki klasemen sementara MotoGP 2024. Dengan sembilan seri tersisa, dia unggul lima angka dari rival terdekatnya, Jorge Martin.

Topik Menarik