KIS Biofuels Indonesia Bangun Pabrik BioCNG di Labusel, Nilai Investasi 3,6 Juta Dolar AS

KIS Biofuels Indonesia Bangun Pabrik BioCNG di Labusel, Nilai Investasi 3,6 Juta Dolar AS

Ekonomi | medan.inews.id | Jum'at, 11 Oktober 2024 - 19:00
share

LABUSEL, iNewsMedan.id - PT KIS Biofuels Indonesia bersama PT Tolan Tiga Indonesia resmi memulai pembangunan pabrik BioCNG komersial pertama di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara, Kamis (10/10/2024).

Peletakan batu pertama (grounbdreaking) pabrik BioCNG yang berlokasi di areal Pabrik CPO Perlabian milik PT Tolan Tiga Indonesia (SIPEF Group) ini dihadiri langsung CEO KIS Group Raghunath K.R, Presiden Direktur PT Tolan Tiga Indonesia Peter Bayliss dan Bupati Kabupaten Labusel, Edimin.

Raghunath menjelaskan jika pabrik BioCNG yang nantinya memiliki areal seluas 120 meter persegi itu dibangun dengan investasi senilai 3,6 juta Dolar AS atau sekitar Rp 50 miliar. Pabrik ini nantinya akan mampu memproduksi sekitar 320-350 MMBTU BioCNG setiap harinya.

"Ini merupakan pabrik BioCNG komersial ketiga yang kita bangun di Sumatera Utara. Nantinya hasil dari produksi BioCNG di pabrik ini akan kita jual ke PT Unilever yang beropasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei," jelas Raghunath.

Raghunat merasa bangga bisa kembali bekerjasama dengan SIPEF Group sebagai entitas Induk PT Tolan Tiga Indonesia dalam pengembangan pabrik BioCNG di Labusel ini. Apalagi SIPEF telah memiliki pengalaman panjang dalam industri kelapa sawit dan selama ini telah mengolah secara mandiri limbah sawitnya menjadi biogas.

"Ini wujud komitmen kita bersama untuk menciptakan energi ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon untuk industri kelapa sawit berkelanjutan," sebutnya.

Pabrik BioCNG yang dibangun KIS Grup 3 diantaranya berlokasi di Sumut dan merupakan pabrik komersil yang menjual gas BioCNG-nya ke Unilever. Sementara 4 pabrik Bio CNG lain berstatus nonkomersil, di antaranya berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Melalui perjanjian ini, kami pastikan bahwa pabrik BioCNG akan beroperasi selama 15 tahun ke depan. Akan memberi manfaat yang konsisten baik kepada perusahaan kami maupun komunitas lokal," pungkasnya.

 

Sementara itu Presiden Direktur PT Tolan Tiga Indonesia (SIPEF Group), Peter Bayliss, mengatakan pabrik BioCNG baru ini dibangun dengan model Build Own Operate Transfer (BOOT). Pabrik BioCNG ini merukan tindak lanjut atas keberhasilan Pabrik Biogas yang telah beroperasi secara efisien selama 8 tahun terakhir di PT Tolan Tiga Indonesia.

“Dengan menambahkan pabrik BioCNG ke operasi kami, kami membuat langkah substansial lainnya menuju pengurangan karbon dan merangkul transisi energi," kata Peter Bayliss.

Peter mengatakan bahwa proyek mereka kali ini dalam rangka mengembangkan teknologi pengolahan limbah. Dengan dukungan kebun sawit seluas 8 ribu hektare, pabrik kelapa sawit PT Tolan Tiga Indonesia mampu memproduksi 55 ton Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit per jamnya. Produksi itu menghasilkan sekitar 33 ton limbah sawit per jam atau sekitar 1100-1200 ton per hari.

"Selama ini, ribuan ton limbah sawit itu diproduksi kembali menjadi gas sebanyak lebih dari 30 ribu liter kubik. Dengan adanya pabrik BioCNG ini nantinya 60 persen dari produksi gas itu akan diupgrade menjadi BioCNG lalu dibotolkan dan dijual," jelas Peter.

Tidak hanya dapat membantu keberlangsungan pabrik yang lebih baik bagi SIPEF Grup, Pabrik BioCNG ini kata Peter,  juga bagi masyarakat Labuhan Batu Selatan dan sekitarnya.

"Proyek pabrik BioCNG ini adalah langkah transformatif bagi industri kelapa sawit. Limbah yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit seringkali menjadi tantangan lingkungan. Namun di sini kami melihat peluang, dengan mengubah limbah tersebut jadi BioCNG. Kami tidak hanya menghasilkan energi bersih dan yang terbarukan, tetapi juga membantu mengurangi emisi karbon, memperbaiki kualitas udara, dan mengelola limbah secara berkelanjutan," lanjutnya.

Peter mengatakan bahwa proyek BioCNG menandai langkah penting dalam misi SIPEF untuk mengurangi jejak karbonnya, dengan menangkap emisi metana dan mengubahnya menjadi energi bersih dan terbarukan.

BioCNG yang diproduksi akan dipasok ke perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Unilever, yang selanjutnya akan memajukan upaya transisi energi Indonesia. Inisiatif ini merupakan kelanjutan alami dari upaya penangkapan metana perusahaan, yang secara signifikan mengatasi emisi CO2 di wilayah tersebut.

 

"Proyek ini menunjukkan komitmen berkelanjutan kami terhadap inovasi, keberlanjutan, dan pengembangan masyarakat," kata Peter.

Proyek ini secara langsung atau tidak langsung disebut Peter akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat lokal. Selain menyediakan energi bersih, pabrik ini juga menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Labuhan Batu Selatan.

"Proyek ini sejalan dengan tujuan indonesia untuk beralih ke sumber energi lebih berkelanjutan dan terbarukan. Kami merasa bangga bahwa manfaat dari transisi ini akan dirasakan langsung oleh masyarakat Labuhan Batu Selatan, karena meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka," bebernya.

SIPEF Grup sendiri telah mengoperasikan 5 pabrik Biogas di seluruh Indonesia. Dengan 2 pabrik tambahan yang saat ini sedang dibangun melalui kemitraan dengan KIS Grup.

"Ini adalah kemitraan pertama kami dengan KIS grup dalam proyek BioCNG. Tetapi mereka bukanlah asing bagi kami. KIS Grup telah membangun 5 pabrik biogas untuk SIPEF grup. Selain itu KIS Grup juga akan membangun 2 pabrik Biogas pada tahun ini dan tahun depan. Di mana konstruksinya baru saja dimulai," beber Peter.

Bupati Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Edimin, menyambut baik proyek pembangunan BioCNG di PT Tolan Tiga Indonesia ini. Menurutnya, proyek ini merupakan salah satu langkah penting dalam memperkuat pembangunan ekonomi berkelanjutan, yang tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan daerah.

"Kehadiran pabrik ini tentunya akan membantu mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil, serta mendukung pengurangan emisi karbon, yang sejalan dengan komitmen global untuk menjaga lingkungan," sebutnya.

Selain itu, keberadaan pabrik ini diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, mendorong pembangunan infrastruktur energi, serta memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian Kabupaten Labusel. Proyek ini juga membuka peluang bagi peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal dalam pengelolaan energi terbarukan.

 

“Saya berharap kerjasama antara KIS Group dan SIPEF ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, serta terus memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah kita,” pungkasnya.

Groundbreaking Pabrik BioCNG tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Unilever, Sinarmas Agro, Anglo Eastern Plantations, Bakrie Sumatera Plantations, Mitsui, Toyota, Navis Capital, dan METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia).

Topik Menarik