Kenapa Amerika Dukung Israel? Begini Penjelasan Para Pakar

Kenapa Amerika Dukung Israel? Begini Penjelasan Para Pakar

Terkini | inews | Rabu, 25 September 2024 - 18:19
share

JAKARTA, iNews.id - Kenapa Amerika Serikat mendukung Israel? Pertanyaan ini selalu muncul setiap kali perang pecah antara Israel dengan para pejuang Palestina. Perang terbaru di Jalur Gaza sudah berlangsung hampir setahun dan belum ada tanda-tanda berakhir.

Bahkan Israel memperluas perangnya ke Lebanon, melawan kelompok Hizbullah. Para pejabat negara Arab maupun diplomat lainnya mengkhawatirkan konflik saat akan berubah menjadi perang berskala penuh.

Dukungan Amerika terhadap Iserael kerap disampaikan para pejabatnya, Presiden Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.

Biden beberapa kali menjanjikan dukungan penuh terhadap Israel dalam perang melawan Hamas sejak 7 Oktober 2023. Dia menjadi pemimpin AS terbaru yang menjanjikan komitmen Negeri Paman Sam, menunjukkan kesetiaan terhadap negara Yahudi tersebut sejak berdiri 75 tahun silam atau pada 1948.

Saat itu Presiden AS Harry S Truman menjadi salah satu pemimpin dunia pertama yang mendukung pembentukan negara Israel di Timur Tengah.

Mengapa Amerika Dukung Israel?

David Makovsky, pengamat senior hubungan Arab-Israel dari Washington Institute for Near East Policy, lembaga think tank pro-Israel, menjelaskan alasan utamanya, yakni AS dan Israel selalu memiliki musuh yang sama.

"Jika Anda mengingat sejarah Amerika pada abad ke-20 dan abad ke-21, musuh Amerika dan musuh Israel adalah sama, entah itu Nazisme, komunisme, dan ekstremisme Islam," kata Makovsky, seperti dikutip dari ABC News.

Mark Mellman, presiden Democratic Majority for Israel, mengungkap alasan lain. Menurut dia, persahabatan antara kedua negara lahir dari upaya AS dalam mencari sekutu selama Perang Dingin.

"Amerika menginginkan sekutu sebanyak mungkin dan Israel adalah salah satunya," kata Mellman. 

Alasan lain, lanjut dia, kedekatan historis yang panjang, yakni keyakinan bahwa orang Yahudi memiliki hak atas negara dan hak atas tanah air. Tanah air yang dimaksud adalah tanah yang dijanjikan selama ribuan tahun. 

"Perspektif alkitab semacam itu, jika Anda mau, menggerakkan beberapa warga Amerika dalam hal ini. Namun pada dasarnya, kami memiliki dua negara yang memiliki nilai dan minat yang sama. Itulah hal-hal yang benar-benar membuat Amerika Serikat dan Israel begitu dekat," ujarnya.

Mellman menambahkan, dukungan AS terhadap Israel selalu utuh dari bipartisan, yakni Partai Republik dan Partai Demokrat. Hampir tak ada perbedaan pendapat dari kedua kubu politik AS jika bicara tentang Israel.

Meski demikian belakangan ini banyak kritikus di internal Demokrat dan Republik seperti anggota DPR Rashida Tlaib dari Michigan.

Saat masa awal serangan Hamas ke Israel, dukungan AS, baik warga maupun pemerintahannya untuk Israel begitu kuat. Namun beberapa bulan kemudian, begitu Israel menunjukkan kebrutalannya, simpati beralih untuk rakyat Palestina.

Gerakan pro-Palestina bahkan masuk kampus-kampus ternama, dimulai dari Universitas Columbia New York yang menjalar hingga Harvard dan MIT.

Topik Menarik