Liar! Eks Kepala Satgas Covid Mengaku Gelar Pesta Seks Dibumbui Narkoba saat Pandemi

Liar! Eks Kepala Satgas Covid Mengaku Gelar Pesta Seks Dibumbui Narkoba saat Pandemi

Terkini | inews | Rabu, 25 September 2024 - 18:10
share

NEW YORK, iNews.id – Mantan kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 New York di AS, Dr Jay Varma, dipecat dari jabatannya di SIGA Technologies, salah satu perusahaan farmasi terkemuka di kota itu. Pemecatan tersebut menyusul terungkapnya keterlibatan pria itu dalam pesta seks yang dibumbui narkoba selama pandemi Covid, beberapa tahun silam. 

Kasus itu membuat publik AS, khususnya warga New York, geram. Pasalnya, kebijakan Varma di kota itu semasa pandemi pernah membuat pebasket dari klub Brooklyn Nets, Kyrie Irving, dilarang bermain karena menolak divaksinasi.

Dr Varma sebelumnya menjabat sebagai penasihat kesehatan senior di bawah pemerintahan mantan Wali Kota New York Bill de Blasio. Kasusnya mencuat setelah dia dilaporkan membanggakan dirinya menghadiri pesta-pesta liar secara diam-diam dan bahkan menjadi penyelenggaranya saat kota itu berada dalam status lockdown alias karantina wilayah yang ketat. Pengakuan memalukan itu terungkap melalui percakapannya yang direkam secara rahasia.

Pada 23 September lalu, SIGA Technologies mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasikan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap Dr Varma. “Sesuai dengan ketentuan perjanjian kerjanya, masa jabatan Dr Varma di Dewan Direksi Perusahaan juga secara otomatis berakhir efektif saat ini,” bunyi pernyataan perusahaan farmasi itu.

Skandal tersebut mencuat pada pekan lalu ketika podcaster Steven Crowder merilis potongan klip podcast Dr Varma yang secara blak-blakan membuka  sendiri aibnya. “Saya melakukan semua hal menyimpang ini, seperti hal-hal (yang berhubungan dengan) seksual,” ucapnya dalam siniar itu.

Varma mengaku melakukan pesta seks secara diam-diam karena tanggung jawabnya sebagai kepala Satgas Penangangan Covid Kota New York. Dalam satu rekaman percakapan, pria keturunan India itu menceritakan saat menjadi tuan rumah sebuah pesta pada Agustus 2020. Kala itu, para tamu pesta mengonsumsi MDMA alias pil ekstasi. 

“Jadi, kami menyewa sebuah hotel... kami semua minum, misalnya, molly (nama lain ekstasi) dan saat itu ada sekitar delapan atau sembilan orang atau kami, delapan hingga 10 orang berada dalam satu ruangan dan semua orang bersenang-senang karena semua orang seperti begitu terkungkung,” ujarnya.

Dokter jebolan Universitas Harvard itu juga menceritakan, dia menghadiri pesta liar lainnya pada Juni 2021 yang diikuti ratusan peserta. Ketika ditanya apakah dia menyesali tindakannya itu, Varma menjawab tidak. 

“Tidak, sebenarnya, saya lebih suka menjadi diri saya sendiri,” ucapnya. Seorang sumber mengungkapkan bahwa Varma juga menyelenggarakan pesta lain pada November 2020.

Anggota Dewan Kota New York, Inna Vernikov, mengutuk tindakan Varma tersebut. “Ketika para lansia mengembuskan napas terakhir mereka sendirian di ranjang rumah sakit yang dingin, Dr Varma malah memenuhi fantasinya yang gila-gilaan dengan ratusan orang asing yang berkeringat (dalam pesta seks),” ujarn Vernikov.

Topik Menarik