Serangan Mendadak Ukraina ke Rusia Jadi Risiko Bahaya Bagi Joe Biden

Serangan Mendadak Ukraina ke Rusia Jadi Risiko Bahaya Bagi Joe Biden

Berita Utama | okezone | Jum'at, 16 Agustus 2024 - 07:50
share

UKRAINA - Washington terkenadampak serangan kilat Ukraina ke wilayah Kursk Rusia yang diluncurkan Presiden Volodymyr Zelensky . Para pejabat Amerika Serikat (AS) menilai bagaimana serangan itu dapat membentuk kembali dinamika politik dan militer perang. Termasuk implikasi bagi sikap Washington yang telah lama berubah tentang bagaimana Ukraina dapat menggunakan senjata yang dipasok Amerika.

Serangan yang mengejutkan para pemimpin Rusia dan Barat ini menyoroti salah satu dilema paling berisiko bagi pertahanan Ukraina yang didukung Barat. Yakni Biden secara konsisten mencoba memberdayakan Kyiv untuk memukul mundur invasi Rusia tanpa mempertaruhkan eskalasi Amerika dengan Moskow.

Karena Presiden Putin selalu mencoba menggambarkan konflik itu sebagai perang antara Rusia dan Barat, Biden telah berusaha untuk memberikan batasan yang jelas pada kebijakan AS untuk meredakan narasi itu dan mencegah terjadinya konflik.

Namun, menurut analis militer, serangan Kursk Ukraina, serangan terbesar ke Rusia oleh militer asing sejak Perang Dunia Kedua, telah menimbulkan serangkaian pertanyaan mendesak bagi Gedung Putih.

Apakah tindakan itu dengan cepat memperluas batasan yang ditetapkan Washington tentang bagaimana Ukraina dapat menggunakan sistem persenjataan Amerika dan NATO? Apakah tindakan itu berisiko melewati batas merah Rusia atas keterlibatan Barat dalam perang? Jika tidak, apakah Presiden Zelensky telah menunjukkan kepada Washington bahwa ia dapat menggertak Putin?

Terlepas dari risiko dan ketidakpastian, ada rasa kagum yang mengejutkan di antara beberapa orang di Washington atas tindakan Zelensky. Menyatukan komentar dari pejabat AS selama seminggu terakhir mengungkapkan sesuatu dari posisi yang muncul. Pemerintah bersikeras Ukraina tidak memberinya peringatan sebelumnya tentang serangan itu.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Washington tidak ada hubungannya dengan itu. Mengenai penggunaan senjata AS, juru bicara dari Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri tidak akan secara resmi mengonfirmasi apakah senjata itu digunakan, tetapi tampaknya sangat jelas bahwa senjata itu digunakan, mengingat ketergantungan Ukraina pada sistem senjata AS dan NATO.

Vladislav Seleznyov, mantan juru bicara staf umum angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan kepada Voice of America bahwa peluncur roket HIMAR yang disediakan AS sangat penting bagi kemajuan tersebut.

Persetujuan AS untuk penggunaan senjatanya oleh Ukraina dalam serangan Kursk tentu saja diberikan secara implisit.

"Kami menilai bahwa senjata itu berada dalam batasan kebijakan yang telah kami tetapkan. Kebijakan tersebut tidak berubah terutama terkait dengan penggunaan senjata AS, terang juru bicara Pentagon Mayjen Patrick Ryder.

Para pejabat mengatakan serangan itu konsisten dengan kebijakan mereka sejak awal agar Ukraina dapat mempertahankan diri terhadap serangan yang datang dari seberang perbatasan.

Topik Menarik