UKM Teater Gabung Unsika Sukses Bawa Pulang 2 Penghargaan Bergengsi di Bali

KARAWANG, iNewsKarawang.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gabung Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) kembali menunjukkan taringnya di panggung seni nasional. Dalam Lomba Monolog Tingkat Universitas se-Indonesia yang digelar Universitas Udayana, Sabtu (30/11/2024) di Bali, Teater Gabung sukses membawa pulang dua penghargaan bergengsi.

M. Abidta Karna, mahasiswa angkatan 2024, berhasil meraih Juara 2 lewat monolog bertajuk “Manusia Binatang”, yang memukau para juri dengan penampilannya yang penuh intensitas dan emosi. Rekannya, Tamara Putri dari angkatan yang sama, turut mengharumkan nama Unsika dengan menyabet Juara Harapan 2 melalui monolog “Meria Pelvika”.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari bimbingan sang sutradara, M. Anggi Siregar, alumni Teater Gabung angkatan 2022. Anggi, yang pernah meraih Juara 3 pada ajang serupa tahun lalu, memimpin proses latihan intensif yang menjadi kunci sukses kedua penampilan tersebut.

“Kami bangga bisa membawa nama Unsika ke jajaran tiga besar dua tahun berturut-turut. Ini membuktikan bahwa kami memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional,” ujar Anggi penuh rasa syukur.

Menurut Anggi, tema yang diangkat menjadi salah satu kekuatan utama dalam monolog ini. “Manusia Binatang” mengeksplorasi isu-isu sosial yang relevan dengan kondisi masyarakat masa kini, sementara “Meria Pelvika” menghadirkan cerita personal yang menyentuh hati. Perpaduan antara naskah yang kuat dan penampilan yang apik berhasil memikat hati juri dan penonton.

Untuk kedepan, Anggi Siregar, selaku sutradara, mengungkapkan bahwa target utama mereka selanjutnya adalah meraih juara 1 dalam ajang serupa.

"Kami akan terus berlatih dan mengembangkan diri. Semoga tahun depan kami bisa membawa pulang juara 1," ujar Anggi.

Sementara itu, Briliando Simarmata, S.Kom yang merupakan salah satu alumni Teater Gabung  berpesan agar para pemenang jangan cepat puas. Ia menegaskan, kepuasan dan kesombongan adalah musuh bagi proses kesenian, terutama teater. 

"Latihan keras selama berbulan-bulan akhirnya membuahkan hasil. Latihan keras ini merupakan harga yang harus dibayar dari jadi juara. Jangan cepat puas dan sombong," tungkasnya.