Dibom Houthi, Kapal Tanker Yunani Bawa 150.000 Ton Minyak Meledak di Laut Merah

Dibom Houthi, Kapal Tanker Yunani Bawa 150.000 Ton Minyak Meledak di Laut Merah

Terkini | inews | Sabtu, 24 Agustus 2024 - 13:56
share

DUBAI, iNews.id - Kapal tanker berbendera Yunani membawa minyak mentah meledak dan terbakar di Laut Merah. Kapal bernama Sounion tersebut menjadi sasaran serangan kelompok Houthi Yaman.

Saat ini kapal masih terombang-ambing di Laut Merah. Seluruh kru kapal telah dievakuasi pada Kamis lalu atau di hari yang sama saat serangan awal terjadi.

Pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris Raya (UKMTO) yang dikelola militer Inggris melaporkan kapal meledak hebat dan terbakar pada Jumat (23/8/2024) malam.

UKMTO menerima laporan tiga kebakaran telah teramati pada kapal. Kapal tersebut tampaknya terombang-ambing," bunyi pernyataan dikutip dari Associated Press, Sabtu (24/8/2024).

Kapal tersebut diawaki oleh 25 orang yakni berkewarganegaraan Filipina dan Rusia. Di dalamnya juga ada empat personel keamanan swasta.

Sounion membawa 150.000 ton minyak mentah. Kebakaran itu bisa memicu tumpahan minyak yang membahayakan navigasi laut dan lingkungan.

"Sangat penting bagi setiap pihak di area tersebut untuk berhati-hati dan menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan memburuknya situasi saat ini," demikian pernyataan Aspides, misi Angkatan Laut (AL) Uni Eropa di Laut Merah, setelah serangan terjadi.

Houthi pada Jumat merilis rekaman ledakan pada Sounion. Para pejuang juga terlihat meneriakkan yel-yel "Matilah Amerika" dan "Matilah Israel".

Sementara itu video yang dirilis Associated Press menunjukkan, tiga ledakan simultan menghantam dek Sounion. Dari ledakannya tampak serangan dilakukan menggunakan bahan peledak yang ditanam di dek, bukan menggunakan rudal atau drone.

Houthi telah menyerang lebih dari 80 kapal Israel atau yang terkait dengan negara Yahudi itu sejak perang di Gaza pecah pada 7 Oktober. Mereka juga menyita satu kapal dan menenggelamkan dua kapal dalam operasi yang juga menewaskan empat kru.

Salah satu kapal, Tutor, tenggelam setelah Houthi menanam bahan peledak di atasnya. Tak ada korban dalam serangan itu karena seluruh kru telah dievakuasi meninggalkan kapal.

Selain itu Houthi juga mengincar kapal-kapal terkait dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris sejak Januari lalu. Keputusan untuk menyerang kapal-kapal perang AS dan Inggris diambil setelah kedua negara itu menyerang kekuatan Houthi di Yaman.

Topik Menarik