RI Percepat Bangun Ekosistem Energi Terbarukan

RI Percepat Bangun Ekosistem Energi Terbarukan

Terkini | okezone | Selasa, 20 Agustus 2024 - 16:11
share

JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam pengembangan energi terbarukan . Hingga Semeter I (Januari - Juni) tahun 2024, penambahan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Energi Baru dan Terbarukan (EBT) telah mencapai 217,73 Mega Watt (MW) atau sekitar 66,6 dari target tahunan sebesar 326,91 MW.

Peningkatan kapasitas ini didominasi oleh PLT hidro dan PLT surya. PLT hidro berhasil mencapai 66,4 dari target, sementara PLT surya bahkan melampaui target dengan capaian 147,02.

Kendati PLT panas bumi belum mencapai target, namun sektor energi terbarukan lainnya seperti bioenergi juga menunjukkan perkembangan yang positif, yaitu 43,2 dari target.

Saat ini, dunia menghadapi tantangan besar dalam transisi menuju energi bersih dan keberlanjutan lingkungan. Misi dunia dalam upaya mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim, melalui inovasi dalam sektor energi dan pengelolaan sumber daya alam menjadi kunci utama yang tertuang dalam komitmen net zero emission 2050.

Untuk mencapai target net zero emission 2050, muncul perusahaan-perusahaan yang berkomitmen untuk mengintegrasikan solusi hijau dalam setiap aspek operasional mereka. Salah satu pelopor dalam inisiatif ini adalah Anugrah Duta

"Indonesia dengan kekayaan sumber daya yang luar biasa sudah harus mulai berdikari, membangun dan memperkuat industri pengelolaan sumber daya alamnya, menciptakan nilai tambah yang semaksimal mungkin agar dapat menjadi produk rantai pasok yang siap digunakan bagi industri tengah dan hilir. Sehingga manfaat dari nilai tambah ini dapat dirasakan semaksimal mungkin oleh Bangsa Indonesia. ujar CEO Anugrah Duta Corporation Adhia Absar Arryman dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Industri panel surya terintegrasi yang sedang dikerjakan oleh Anugrah Duta Corporation memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan energi bersih di Indonesia dan di dunia. Dengan memproduksi panel surya buatan Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk memenuhi ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 60 dan mendatangkan investasi asing untuk mendorong pertumbuhan sektor energi terbarukan.

"Dengan menciptakan ekosistem energi hijau dan industri panel surya terintegrasi, kami berupaya untuk berkolaborasi seluas-luasnya dan mengoptimalkan daya upaya baik di teknologi maupun investasi luar negeri dari segala sektor mulai dari hulu ke hilir," katanya.

Dengan semua langkah dan inisiatif ini, pihaknya berkeinginan untuk memanfaatkan momentum target net zero emission 2050 dunia, agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen dan Indonesia dapat berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi jejak karbon dan memerangi perubahan iklim.

Seiring dengan peningkatan kapasitas terpasang, investasi di sektor EBT juga terus meningkat. Hingga bulan Juni 2024, realisasi investasi mencapai USD0,565 miliar USD atau sekitar 45,9 dari target tahunan sebesar USD1,232 miliar. Sektor panas bumi dan aneka EBT menjadi penyumbang terbesar dalam investasi ini.

Tercatat, Panas Bumi telah menyumbangkan ke kas negara sebesar USD0,218 miliar. Disusul kemudian dari Aneka EBT (USD0,335 miliar), Bioenergi (USD0,011 miliar), dan Konservasi Energi (USD0,013 miliar).

Topik Menarik