6 Tokoh Ini Berperan Penting dalam Penyusunan Teks Proklamasi, Berjasa Merdekakan Indonesia 

6 Tokoh Ini Berperan Penting dalam Penyusunan Teks Proklamasi, Berjasa Merdekakan Indonesia 

Terkini | inews | Kamis, 27 Juni 2024 - 06:01
share

JAKARTA, iNews.id - Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945. Soekarno, didampingi Hatta, membacakan naskah bersejarah tersebut di Jalan Pegangsaan Timur (sekarang Jalan Proklamasi), Jakarta Pusat.

Selain Soekarno dan Hatta, deretan tokoh lain ternyata berperan dalam penyusunan teks proklamasi.

Berdasarkan laman Kemendikbud, teks proklamasi disusun oleh Soekarno, Hatta, serta Ahmad Soebarjo, di ruang makan rumah Laksamana Maeda. Beberapa tokoh dari golongan muda dan tua juga turut hadir di rumah tersebut.

Berikut enam tokoh yang berperan penting dalam penyusunan teks proklamasi:

1. Soekarno

Soekarno memiliki peran paling penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sebelum merumuskan, Soekarno dan Hatta diasingkan oleh golongan muda ke Rengasdengklok, Karawang.

Setelah pulang dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta menuju kediaman Laksamana Maeda guna menyusun naskah proklamasi. Naskah akhirnya dibacakan pada Jumat 17 Agustus 1945 yang saat itu bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

2. Mohammad Hatta

Tak hanya Soekarno, Mohammad Hatta turut merumuskan naskah Proklamasi. Hatta berperan menyumbang pikirannya secara lisan. Berdasarkan laman Sekretariat Negara, kalimat kedua naskah Proklamasi adalah sumbangan pikiran Hatta.

Hatta mengatakan, kalimat pertama pada naskah Proklamasi hanya menunjukkan pernyataan dari kemauan bangsa Indonesia menentukan nasibnya. Menurut Hatta, perlu ditambahkan pernyataan pengalihan kekuasaan. Maka dari itu, dihasilkanlah rumusan terakhir naskah proklamasi.

3. Ahmad Soebarjo

Tokoh perumus teks proklamasi selanjutnya adalah Ahmad Soebarjo. Di rumah Laksamana Maeda, Ahmad Soebarjo menyumbang pikirannya melalui lisan.

Kalimat pertama dari naskah proklamasi merupakan saran Ahmad Soebarjo yang diambil dari rumusan Dokuritsu Junbi Cosakai. Sebelum terlibat dalam perumusan naskah proklamasi, Ahmad Soebarjo juga menjadi penengah antara golongan tua dan muda saat peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.

4. Sayuti Melik

Sayuti Melik merupakan sosok yang berperan mengetik naskah proklamasi. Tak hanya mengetik, dia juga mengubah beberapa kata yang sebelumnya dirumuskan oleh Soekarno, Hatta dan Soebarjo.

Kata yang diubah itu antara lain, tempoh diganti menjadi tempo, wakil-wakil bangsa Indonesia menjadi atas nama bangsa Indonesia, serta Djakarta, 17-8-05 menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.

Naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti akhirnya ditandatangani Soekarno dan Hatta. Diketahui, Sayuti merupakan golongan muda yang turut mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.

5. Burhanuddin Mohammad Diah

Burhanuddin Mohammad Diah atau lebih dikenal dengan nama BM Diah merupakan seorang reporter serta salah satu saksi perumusan naskah Proklamasi.

Sebagai wartawan, BM Diah terlibat dalam penyebaran berita kemerdekaan Indonesia. Tak hanya itu, Diah juga bertindak sebagai penyelamat naskah Proklamasi yang ditulis Soekarno.

Diketahui, setelah naskah diketik ulang oleh Sayuti Melik, naskah asli proklamasi dibuang ke tempat sampah. Namun BM Diah mengambil naskah tersebut, kemudian dirapikan hingga diselipkan pada buku catatan.

6. Soekarni

Soekarni berperan mengusulkan agar penandatanganan teks proklamasi cukup dua orang, yaitu Soekarno dan Mohammad Hatta. Sebelumnya diketahui, Soekarno menyarankan secara bersama-sama menandatangani naskah proklamasi sebagai wakil-wakil bangsa Indonesia.

Saran Soekarno pun diperkuat oleh Hatta yang mengambil contoh Declaration of Independece Amerika Serikat. Saran tersebut ditentang oleh golongan muda, salah satunya Soekarni.

Dari peran tokoh-tokoh ini, tergambar bagaimana kronologi dan dinamika pembuatan naskah yang sangat penting bagi kemerdekaan Republik Indonesia tersebut.

Topik Menarik