China Rilis Video Latihan Militer Pengepungan Taiwan, Tampilkan Pulau Terbakar
Militer China merilis beberapa video yang memamerkan latihan dua hari yang dilakukan di dekat pulau Taiwan oleh Beijing awal pekan ini.
Diluncurkan oleh Komando Teater Timur (ETC) dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada hari Selasa (1/4/2025), latihan yang diberi nama “Strait Thunder” tersebut, menarik sumber daya dari berbagai cabang angkatan bersenjata China.
Juru bicara komando Shi Yi menyatakan manuver tersebut difokuskan pada "identifikasi dan verifikasi, peringatan dan pengusiran, serta intersepsi dan penahanan" berbagai target.
Dia menggambarkan latihan tersebut dirancang untuk mempersiapkan kemungkinan blokade Taiwan.
PLA mengerahkan Kelompok Tugas Kapal Induk Shandong untuk latihan tersebut. Kapal induk produksi dalam negeri tersebut, yang ditugaskan pada tahun 2019, membawa dua lusin jet tempur angkatan laut Shenyang J-15 sebagai persenjataan utamanya.
Jet tempur itu dipamerkan dalam video yang dirilis pada hari Rabu.
Klip lain dari ETC menggambarkan peringatan dini hari di barak militer, diikuti pengerahan sistem peluncur roket untuk latihan tembak langsung.
3 Alasan Turki Blokir Kerjasama Militer Israel dengan NATO, Terkait Tindakan Zionis di Gaza
Video tersebut menunjukkan senjata tersebut dapat digunakan untuk langsung menargetkan garis pantai Taiwan jika terjadi konflik bersenjata.
Rekaman yang dirilis pada hari Selasa juga menampilkan pesawat Angkatan Udara PLA yang berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Taiwan diperintah pemerintahan yang berakar pada kekuatan nasionalis yang dikalahkan Komunis selama Perang Saudara China pada tahun 1940-an.
Meski Washington secara resmi mengakui kedaulatan Beijing atas pulau tersebut, AS telah memberikan dukungan militer kepada Taipei.
Beijing memandang pasokan senjata tersebut sebagai dorongan bagi pejabat Taiwan untuk mengejar kemerdekaan formal dari China.
“Kemerdekaan Taiwan dan perdamaian di Selat Taiwan tidak sejalan,” tegas juru bicara Kementerian Pertahanan China Zhang Xiaogang pada hari Rabu.
Dia menegaskan, “Mengejar ‘kemerdekaan Taiwan’ hanya akan menempatkan Taiwan dalam situasi berbahaya dan menjerumuskan rekan senegara Taiwan ke dalam kesulitan yang mengerikan.”
Beijing menginginkan reunifikasi damai tetapi telah memperingatkan mereka bersedia menggunakan kekuatan untuk melawan upaya separatis apa pun.
Kementerian Pertahanan China melabeli pemerintahan Presiden Taiwan Lai Ching-te sebagai “pembuat krisis” dan “pembuat onar” dalam pernyataannya tentang latihan ‘Strait Thunder’.