Profil Sheikha Jawaher, Istri Pertama Emir Qatar yang Pernah Serukan Boikot Haji ke Makkah

Profil Sheikha Jawaher, Istri Pertama Emir Qatar yang Pernah Serukan Boikot Haji ke Makkah

Global | sindonews | Senin, 14 April 2025 - 07:56
share

Sheikha Jawaher binti Hamad bin Suhaim Al-Thani adalah seorang bangsawan Qatar dan istri pertama sekaligus permaisuri Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Sebagai anggota keluarga kerajaan Qatar sejak lahir, dia merupakan putri mantan menteri pemerintah Sheikh Hamad bin Suhaim Al-Thani dan cucu perempuan Emir Khalifa bin Hamad Al-Thani. Jawaher (yang berarti permata) adalah sepupu kedua suaminya. Sebagai istri pertama emir, dia pernah menemaninya dalam kunjungan resmi kenegaraan ke Spanyol pada tahun 2022, di mana dia dianugerahi Royal Order of Isabella the Catholic oleh Raja Felipe, dan pada penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla pada tahun 2023.

Profil Sheikha Jawaher binti Hamad bin Suhaim Al-Thani

Sheikha Jawaher lahir di Doha pada tahun 1984 dari pasangan Sheikh Hamad bin Suhaim Al-Thani (seorang menteri pemerintah dan anggota keluarga kerajaan Qatar) dan istri pertamanya, Sheikha Hessa binti Ahmad bin Saif Al-Thani.

Kakek dari pihak ayah, Sheikh Suhaim bin Hamad Al-Thani, adalah menteri luar negeri Qatar.

Jawaher adalah cucu keponakan Khalifa bin Hamad Al-Thani, yang pernah memerintah sebagai emir Qatar.

Jawaher menikah dengan sepupu keduanya, Tamim bin Hamad Al-Thani, pada 8 Januari 2005 di Istana Al Wajbah.

Mereka memiliki empat orang anak, dua orang putra dan dua orang putri: Sheikha Al Mayassa binti Tamim bin Hamad Al-Thani (lahir 15 Januari 2006), Sheikh Hamad bin Tamim bin Hamad Al-Thani (lahir 20 Oktober 2008), Sheikha Aisha binti Tamim bin Hamad Al-Thani (lahir 24 Agustus 2010), dan Sheikh Jassim bin Tamim bin Hamad Al-Thani (lahir 12 Juni 2012).

Pada tahun 2018, Jawaher menyerukan warga Qatar untuk memboikot ibadah haji ke Makkah ketika Qatar bersteru dengan Kerajaan Arab Saudi.

Permaisuri yang Serukan Boikot Haji

Pada Juli 2018, Sheikh1 Jawaher menyerukan warga Qatar untuk memboikot pelaksanaan ibadah haji ke Makkah, Kerajaan Arab Saudi.

Dengan menggunakan tanda pagar (tagar) di Twitter (sekarang bernama X) seperti #Hajj, #Jebakan bagi Warga Qatar, dan #Tidak untuk Partisipasi Warga Qatar dalam Haji Tahun Ini, dia menentang partisipasi warga negaranya dalam ibadah haji.

Dia saat itu mengatakan Makkah berada di bawah kendali Arab Saudi. "Yang telah memilih jalan permusuhan dengan kami dan melarang (warga Qatar memasuki kerajaan) sepanjang tahun karena melihat (warga negara Qatar) sebagai ancaman bagi keamanannya," katanya.

Langkah tersebut telah memicu kritik luas dengan beberapa pihak mengatakan bahwa dia bukanlah seorang mufti atau ulama yang dapat mengomentari haji.

Pada Juni 2017, Kerajaan Arab Saudi, bersama dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir, memutuskan hubungan diplomatik dan transportasi dengan Qatar dan menjatuhkan sanksi kepada Doha.

Mereka bersikeras bahwa Doha harus mematuhi daftar tuntutan berisi 13 poin untuk menahan diri dari "mendukung dan mensponsori teror dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara lain".

Qatar telah membantah tuduhan tersebut dan meningkatkan hubungannya dengan Iran dan Turki sejak saat itu untuk mengurangi dampak sanksi.

Topik Menarik