Jokowi Terima Pejabat Bank Dunia di Istana, Apa yang Dibahas?

Jokowi Terima Pejabat Bank Dunia di Istana, Apa yang Dibahas?

Terkini | sindonews | Kamis, 25 Juli 2024 - 20:47
share

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menerima kunjungan Managing Director of Operations of World Bank, Anna Bjerde di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada sore hari ini Kamis (25/7/2024).

"Tadi Presiden menerima Managing Director dari World Bank, Anna, didampingi oleh World Bank Jakarta," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Airlangga mengatakan Bank Dunia mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang masih stabil diatas 5 persen.

"Dan dalam pertemuan tersebut, World Bank mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen. Dan dengan tingkat inflasi yang rendah. World Bank mengapresiasi pertumbuhan kita yang 5,11 dan inflasi 2,58," kata Airlangga.

World Bank, kata Airlangga, mengatakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini sekitar 2,6 sampai dengan 2,7. Dan World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan di bawah 5 persen atau sekitar 4,8 persen.

"Namun pertumbuhan Indonesia tidak termasuk yang rendah. Jadi pertumbuhan Indonesia tetap sekitar 5 persen," kata Airlangga.

World Bank, kata Airlangga , juga mengapresiasi program-program yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain pengurangan kemiskinan. Serta program-program yang terkait dengan infrastruktur untuk pertanian, termasuk dengan irigasi.

"World Bank juga mengapresiasi program stunting yang dilakukan oleh Indonesia Early Childhood Program, dan Indonesia bisa mengembangkan program dalam skala besar. Dan oleh karena itu, tadi Bapak Presiden juga menyampaikan seperti terjadi penurunan stunting rate dari 37 persen ke 21 persen. dan juga dalam 10 persen juga kemiskinan ekstrim dari 6,2 persen menjadi 0,8 persen," jelasnya.

Presiden Jokowi, kata Airlangga, juga bercerita mengenai program Dana Desa, di mana dana desa dengan dana Rp 71 triliun yang dipergunakan untuk berbagai kegiatan di pedesaan termasuk dalam mengurangi stunting.

"Tentu ke depan terkait dengan rencana kita masuk dalam negara berpendapatan maju. Beberapa prioritas yang sudah dilakukan oleh Bapak Presiden selama ini seperti infrastruktur, toll road, sea port, kemudian mendorong konektivitas, itu sangat diapresiasi, demikian pula program hilirisasi," kata Airlangga.

Baca Juga:4 Direktur Bank Dunia dari Indonesia, Ini Profil Lengkapnya

Presiden Jokowi, kata Airlangga, juga menyampaikan bahwa kedepan food resiliency dan green energy menjadi penting. Karena, katanya, Indonesia punya program terkait dengan energi bersih yakni hydro, solar, geotermal.

"Dan juga dari World Bank mengatakan juga pentingnya untuk pengembangan transmisi infrastruktur, transmisi listrik. Dan tentu ini menjadi prioritas-prioritas yang perlu dilakukan oleh pemerintah. Bapak Presiden juga mengingatkan bahwa transisi energi perlu mementingkan harga yang affordable bagi masyarakat. Oleh karena itu multiple source of energy dengan transmisi yang terkonektivity antar pulau tentunya diharapkan bisa membuat harga bisa dinikmati oleh masyarakat," kata Airlangga.

"Tentunya berbagai subsidi yang dilakukan oleh pemerintah, juga tentunya ke depan, subsidi ini akan ditujukan kepada mereka yang berhak," tandasnya.

Topik Menarik