AS Tak Dapat Melacak Bantuan Senjata Senilai Rp1 Triliun yang Dikirim ke Ukraina

AS Tak Dapat Melacak Bantuan Senjata Senilai Rp1 Triliun yang Dikirim ke Ukraina

Berita Utama | sindonews | Jum'at, 28 Juni 2024 - 15:45
share

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) tidak dapat menemukan senjata senilai USD62,2 juta (lebih dari Rp1 triliun) yang diberikan kepada Ukraina.

Kesimpulan tersebut disampaikan oleh Inspektur Jenderal Pentagon dalam laporan penilaian mengenai apakah Departemen Pertahanan secara efektif memantau senjata-senjata yang diberikan kepada Angkatan Bersenjata Ukraina.

Badan pengawas tersebut menemukan bahwa pada akhir November tahun lalu, total perangkat keras senilai USD62,2 juta yang ditujukan untuk enhanced end-use monitoring (EEUM) dilaporkan hilang. Di antaranya adalah perangkat night vision, rudal anti-tank Javelin, dan unit peluncuran rudal.

Baca Juga: Rudal Hipersonik Rusia Serang Pangkalan Ukraina yang Akan Tampung Jet Tempur F-16 AS

Menurut laporan badan pengawas tersebut, yang dirilis hari Rabu, Kantor Kerja Sama Pertahanan (ODC) AS di Ukraina tidak dapat membedakan barang mana yang hilang dan mana yang hancur. Militer Ukraina belum memberikan klarifikasi, imbuh laporan tersebut.

ODC bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menyediakan peralatan dan pelatihan ke Kyiv dalam perangnya melawan Rusia. Militer Ukraina melapor ke ODC tentang penggunaan peralatan yang dipasok Amerika.

Kantor Inspektur Jenderal Pentagon juga menemukan bahwa laporan kerugian diajukan rata-rata setelah 301 hari, kira-kira 10 kali lebih lama dari jangka waktu yang disyaratkan.

“Hal ini meningkatkan risiko bahwa Departemen Pertahanan bisa kehilangan akuntabilitas atas pasal-pasal pertahanan yang ditetapkan EEUM yang diberikan kepada Ukraina,” bunyi laporan tersebut, yang dikutip Russia Today, Jumat (28/6/2024).

Laporan tersebut mencatat bahwa hal ini berada di luar cakupan penyelidikan untuk menentukan apakah telah terjadi “pengalihan” bantuan militer. Tuduhan tindak pidana terkait senjata AS yang dikirim ke Ukraina sedang diselidiki, sambung laporan badan pengawas tersebut.

Pada bulan Januari, badan pengawas itu melaporkan bahwa Pentagon telah gagal melacak dengan baik pasokan militer senilai USD1 miliar yang diberikan kepada Ukraina, dan bahwa sebagian besar peralatan yang dikirim bersifat “nakal".

Antara Februari 2022 hingga Juni tahun ini, Washington memberikan sekitar USD51,2 miliar bantuan militer ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara dan amunisi, rudal anti-pesawat, roket artileri, sistem anti-lapis baja, tank, dan helikopter.

Topik Menarik