Muhammad Rizki Saputra Dipanggil PSSI Buntut KO Wasit PON 2024, Disanksi Larangan Main Seumur Hidup?

Muhammad Rizki Saputra Dipanggil PSSI Buntut KO Wasit PON 2024, Disanksi Larangan Main Seumur Hidup?

Olahraga | semarang.inews.id | Senin, 23 September 2024 - 08:00
share

JAKARTA, iNewsSemarang.id - PSSI akan memanggil pemain tim sepakbola putra Sulawesi Tengah, Muhammad Rizki Saputra hari ini, Senin (23/9/2024). Pemanggilan tersebut merupakan buntut aksi kontroversial Rizki yang melakukan pemukulan ke wasit di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Tidak hanya sang pemain, PSSI juga akan akan memanggil pihak-pihak yang bersangkutan dan memutuskan hasil investigasi. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi. Seperti diketahui, insiden memalukan bagi sepak bola Indonesia terjadi pada laga perebutan tiket semifinal yang mempertemukan Aceh versus Sulteng di Stadion Dimurthala, Sabtu 14 September 2024 lalu.

Dalam laga itu, pemain Sulteng, Muhammad Rizki melakukan pemukulan kepada wasit Eko Agus Sugiharto. Besar kemungkinan, Rizki melakukan perilaku tercela itu karena geram dengan keputusan wasit.

 

Pasalnya, Eko sang pengadil lapangan kerap mengeluarkan keputusan-keputusan yang kontroversial sehingga membuat jalannya pertandingan cukup tegang. Terkait hal itu, PSSI sudah melakukan investigasi dan menggelar sidang.

Kata Yunus Nusi, pihaknya telah memanggil sebanyak tujuh perangkat pertandingan. Kemungkinan salah satunya adalah Eko yang bertugas sebagai pemimpin laga tersebut.

“Sejak kami di Aceh 3 hari lalu, kita investigasi, kemudian kemarin sehari penuh langsung melakukan sidang, ada 7 yang kita panggil ke semuanya perangkat pertandingan,” kata Yunus Nusi di Media Center SUGBK.

“Hari Senin, kita akan memanggil si Rizki pemain dari Palu untuk sidang berikutnya hari Senin. Mudah-mudahan Senin malam sudah ada keputusan, keputusannya kita serahkan ke pak Ketum,” terang Yunus Nusi.

Belum diketahui pasti hukuman apa yang akan diberikan untuk pihak yang dianggap bersalah pada insiden kali ini. Namun, hukuman tegas diharapkan bisa memberikan efek jera demi memperbaiki kualitas pertandingan sepakbola di Indonesia. (Arni Sulistiyowati) 

Topik Menarik