PKM-PM UGM Perkenalkan Program Salarupan Pengelolaan Pasca Panen dan Pengolahan Limbah Salak

PKM-PM UGM Perkenalkan Program Salarupan Pengelolaan Pasca Panen dan Pengolahan Limbah Salak

Terkini | pandeglang.inews.id | Jum'at, 5 Juli 2024 - 18:40
share

PANDEGLANG, iNewspandeglang, id

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkenalkan program pengolahan pasca panen dan limbah salak kepada Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Tlatar Kandangan, Kelurahan Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 

Kegiatan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memacu kreatifitas mahasiswa melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM). 

Kegiatan tersebut juga diorientasikan sebagai langkah untuk membantu meningkatkan kualitas kesejahteraan TP PKK Dusun Tlatar Kandangan.

Ketua Tim PKM-PM UGM, Aisha Razita mengatakan, program Salarupan ini merupakan inisiatif terbaru yang dilakukan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Dikti) Republik Indonesia. 

“Tujuan dari Program Salarupan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan Ibu-Ibu PKK di Dusun Tlatar Kandangan melalui pengolahan pasca panen dan pengolahan limbah salak dengan menjadikan produk bernilai tambah,” kata Aisha, Selasa (2/7/2024).

Menurut Aisha, Program Salarupan itu juga sebagai sarana untuk mahasiswa dalam mengembangkan ide-ide inovatif, kreatif serta menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat.

“Program inovatif ini kami beri judul besar Salarupan Inisiasi Agribisnis Salak Terintegrasi melalui Pemberdayaan Ibu-ibu PKK Dusun Tlatar. Tim PKM-PM yang terlibat diantaranya Aisha Razita K sebagai ketua dengan anggota Vivi Aryanti, Eri Wahyani Rahayu, Bafaqih Rizal, Sya’bani Rayhan Adi N dan pembimbing  Bapak R Derajad Sulistyo Widhyharto,” tuturnya.

Dusun Tlatar Kandangan dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani salak yang tengah menghadapi tantangan besar terkait pemanfaatan limbah salak yang tidak lolos sortasi. 

 

“Program Salarupan hadir sebagai solusi inovatif yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kreativitas ibu-ibu PKK dalam mengolah limbah salak menjadi produk bernilai tambah,” jelasnya.

Eri Wahyani Rahayu yang mengaku bahwa pihaknya telah menggelar berbagai pelatihan diantaranya pembuatan pupuk organik cair, sabun natural dan serbuk biji salak. 

“Pelatihan-pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru
kepada para ibu, tetapi juga membuka peluang agribisnis yang berkelanjutan bernilai jual tinggi dan ramah lingkungan. Program Salarupan juga melibatkan sosialisasi pembentukan koperasi dan branding serta pemasaran produk,” ungkapnya.

Tim PKM-PM lainnya, Sya’bani Rayhan memaparkan bahwa hasil Program Salarupan menunjukkan perubahan signifikan pada masyarakat mitra. 

“Sebelum program, banyak ibu-ibu tidak mengetahui cara mengolah limbah salak menjadi produk, namun kini mereka mampu menghasilkan produk olahan yang bervariasi dan berkualitas,” paparnya.

Dalam waktu dekat, Rayhan mengaku, tim PKM-PM Salarupan akan menyelesaikan laporan
akhir, publikasi kegiatan, mengurus perizinan usaha dan melanjutkan produksi pupuk organik cair, sabun natural serta serbuk biji salak. 

“Kami berharap, Program Salarupan mampu menciptakan kemandirian agribisnis, peluang ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Tlatar Kandangan secara berkelanjutan,” katanya.

Topik Menarik