5 Fakta Kasus Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, Begini Kronologinya

5 Fakta Kasus Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, Begini Kronologinya

Terkini | okezone | Senin, 30 Desember 2024 - 21:18
share

Manfaat program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran belakangan memang dirasakan oleh masyarakat. Namun, tak jarang juga dijadikan celah untuk meraih keuntungan oleh oknum tak bertanggung jawab. 

Seperti kasus penipuan yang memanfaatkan program makan bergizi gratis yang baru-baru ini terjadi di Kediri, Jawa Timur. Tak tanggung-tanggung, korbannya bahkan sampai puluhan. Berikut kronologi melansir dari Antara, Senin (30/12/2024).

1. Korban puluhan pengusaha katering

Kasus penipuan tersebut menimpa puluhan pengusaha katering di Kediri. Salah satunya, Diah. 

Ia  mengaku awalnya ditawari oleh temannya terkait dengan program makan bergizi gratis tersebut untuk 1.000 kotak. Saat itu, masih belum ada urusan terkait dengan pembayaran.

"Sampai beberapa minggu kemudian ada bayar itu Rp1 juta, katanya untuk perjanjian begitu. Jaminan bahwa kami masuk ke kelompoknya," katanya.

Ia mengambil untuk 2.000 kotak, sehingga menyerahkan uang Rp2 juta yang diterima oleh oknum berinisial M.

Dia tidak tahu bahwa M, diduga melakukan penipuan. Ia menjadi cukup resah, sebab bukan hanya dirinya yang diduga menjadi korban, tapi ada banyak lainnya. 

2. Rugi hingga Rp70 jutaan

Bahkan, informasinya uang yang terkumpul lebih dari Rp70 juta dari aksi yang dilakukan M.

Diah dengan teman-temannya yang lain juga menjadi korban berpikir positif bahwa uang akan dikembalikan akhir bulan Desember 2024. 

Hal itu juga sudah disepakati bersama korban lainnya, sehingga belum ada rencana untuk melapor ke polisi. Uang sebesar Rp2 juta itu sangat berarti, sebab modal usaha katering.

3. Pelaku mengatasnamakan kelompok masyarakat

Diah menambahkan, dalam melakukan aksinya M tidak menjelaskan detail terkait dengan pemanfaatan uang itu. 

Ia hanya mengatakan bahwa uang itu sebagai jaminan, bahwa sudah masuk ke kelompoknya.

Ia juga tidak tahu M tidak terkait dengan kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri Pokmas Manunggal Cipto Roso. 

Saat penyerahan kuintasi tanda pembayaran, M juga tidak mengatakan ia bagian dari pokmas tersebut.

Penasihat Pokmas Manunggal Cipto Roso Nuriko Pramega mengatakan M adalah awalnya adalah pengurus di pokmas.

Namun, ulahnya yang memanfaatkan kesempatan untuk penipuan membuat pengurus lainnya keberatan, sehingga M kini sudah dikeluarkan dari pokmas.

Ia menyebutkan bahwa pokmas tidak pernah memungut biaya terutama kepada sub. Adanya pungutan itu dilakukan oleh oknum yang mencari keuntungan pribadi, mengumpulkan kemitraan untuk program makan bergizi gratis tersebut.

"Ada oknum yang mengambil kesempatan mencari keuntungan pribadi dengan mengumpulkan kemitraan menyambut program makan bergizi gratis tersebut dengan cara menarik iuran jaminan dari sub yang ingin bergabung, padahal di pokmas tidak menarik apa pun ke sub yang ingin bergabung," katanya.

 

4. Pokmas pernah lakukan uji coba program makan bergizi gratis 

Nuriko pun meminta kepada mereka para mitra yang hendak bergabung ke pokmas untuk hati-hati. 

Pokmas juga tidak pernah datang ke rumah-rumah termasuk mengaku memenangkan tender dari TNI.

Dirinya menambahkan, di pokmas ini banyak bergabung mulai dari UMKM hingga pengusaha katering. 

Pokmas memang pernah melakukan uji coba makan bergizi gratis ke sejumlah sekolah di Kabupaten Kediri, sehingga jika nanti program itu berjalan bisa lebih siap.

Ia juga mengaku bahwa pokmas belum ada rencana untuk melaporkan hal ini ke polisi. Dalam masalah ini, pokmas terkena imbas negatif, karena diklaim terlibat, padahal yang melakukan adalah oknum.

5. Diselesaikan secara internal

Meski begitu, dari informasi yang didapatnya, sudah ada komunikasi antara korban dengan M, bahwa ia bersedia untuk mengembalikan uang korban.

"Masih internal dulu diselesaikan, karena ada iktikat baik. Korban juga meminta maaf ke pokmas, karena salah paham ternyata itu ulah oknum. Di kuitansi itu tertulis nama oknum itu sendiri," kata dia lagi.

Topik Menarik