Kementerian BUMN Bakal Dirombak Jadi Superholding seperti Temasek di Singapura?

Kementerian BUMN Bakal Dirombak Jadi Superholding seperti Temasek di Singapura?

Terkini | okezone | Rabu, 25 September 2024 - 14:28
share

JAKARTA - Kementerian BUMN kabarnya akan dibubarkan di era kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Kabarnya nanti akan dibentuk Superholding seperti Temasek di Singapura.

Menurut Pengamat BUMN Toto Pranoto, sebenarnya di era Menteri BUMN pertama, Tanri Abeng telah dibuatkan Masterplan Pengelolaan BUMN. Inti masterplan BUMN adalah bagaimana mempercepat peningkatan daya saing perusahaan negara dengan cara mengelompokan BUMN dalam beberapa klaster sejenis serta menjadi cikal bakal terbentuknya Holding Company BUMN.

Menurut Tanri Abeng, perusahaan negara saat itu terlalu banyak dan sebagian besar tidak dalam posisi yang cukup sehat. Pengelompokan BUMN dalam klaster atau holding company diharapkan akan mempermudah control dan direction terhadap perusahaan negara tersebut.

Tapi seiring berakhirnya pemerintahan Presiden BJ Habibie yang berlangsung tidak cukup lama dan berganti juga nahkoda Menteri BUMN, isu terkait pembenahan BUMN dengan konsep holding agak terabaikan.

"Pemerintah saat itu sibuk dengan pembenahan BUMN dengan konsep yang berbeda misal wacana privatisasi. Namun demikian Masterplan BUMN era Tanri Abeng terus dipakai sebagai acuan pemerintah dalam pengelolaan perusahaan negara, baik di era Presiden Megawati, Presiden SB Yudhoyono, bahkan sampai dengan era Presiden Joko Widodo," ujarnya kepada Okezone.com.

Pada era Presiden Joko Widodo jilid 2 implementasi Holding Company BUMN pun mulai diiplementasikan dengan lebih agresif. Apabila sebelumnya hanya terdapat 3 holding company BUMN, yaitu Pupuk Indonesia. Semen Indonesia dan holding Kehutanan, maka di era Presiden Joko Widodo jilid 2 proses ini dikebut.

Dimulai dari pembentukan holding sector pertambangan, yaitu MIND ID dan terus meluncur dengan holding BUMN lainnya di sector perkebunan, farmasi, ultra mikro, jasa survey, Defense Id, Food Id, Aviasi Nusantara dan beberapa waiting list holding company BUMN lainnya.

Tujuan utama pembentukan holding company BUMN tentu bukan saja mengurangi jumlah BUMN namun juga bagaimana melakukan unlocking potential value . Atau Bahasa sederhanyanya menciptakan nilai lebih (value creation) yang kurang bisa diraih kalau masing-masing BUMN tersebut masig berdiri sendiri (stand alone).

"Jadi kalau ada 5 BUMN digabung dalam 1 holding maka nilai value nya adalah 8 atau 9. Kalau nilai nya sama dengan 5 artinya upaya bikin Holding BUMN tersebut hanya buang waktu saja. Apalagi nilai nya dibawah 5 artinya yang terjadi adalah value destroying," ujarnya.

Dalam case di Singapura, Temasek menjelma menjadi kekuatan Souvereign Wealth Fund (SWF) yang cukup besar di dunia. Portfolio perusahaan dibawah Temasek tersebar di seluruh dunia, dengan sebagian besar portfolio berada di luar Singapura, seperti investasi di China, Eropa dan AS.

Topik Menarik