Diberi Suntikan Mati, South Carolina Eksekusi Napi Pertama Kali dalam 13 Tahun

Diberi Suntikan Mati, South Carolina Eksekusi Napi Pertama Kali dalam 13 Tahun

Global | okezone | Senin, 23 September 2024 - 08:59
share

SOUTH CAROLINA - South Carolina, Amerika Serikat (AS) telah mengeksekusi mati narapidana atau napi untuk pertama kali dalam 13 tahun. Napi bernama Freddie Owens itu diberikan suntikan mati.

Owens, 46 tahun, dinyatakan bersalah oleh juri atas pembunuhan pekerja toko Irene Graves selama perampokan bersenjata di Greenville pada tahun 1997.

Ia dieksekusi meskipun terdakwa lainnya menandatangani pernyataan tertulis minggu ini yang menyatakan Owens tidak hadir pada saat perampokan dan pembunuhan tersebut.

Mahkamah Agung South Carolina menolak untuk menghentikan eksekusi Owens, dengan mengatakan klaim tersebut tidak konsisten dengan kesaksian yang dibuat di persidangannya.

Owens dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan Broad River di Columbia, South Carolina, pada Jumat (20/9/2024) malam.

Ia dinyatakan meninggal pada pukul 18:55 waktu setempat (22:55 GMT) setelah disuntik dengan obat yang disebut pentobarbital. Ia tidak memberikan pernyataan akhir.

Kematiannya menyusul jeda eksekusi di negara bagian tersebut karena petugas penjara tidak dapat memperoleh obat yang dibutuhkan untuk suntikan mematikan.

Owens dijatuhi hukuman mati pada tahun 1999, dua tahun setelah membunuh Graves, setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan, perampokan bersenjata, dan konspirasi kriminal.

Afiliasi CNN, WHNS melaporkan sehari setelah dinyatakan bersalah, ia membunuh teman satu selnya di penjara. Berdasarkan laporan persidangannya oleh surat kabar South Carolina, The State, Owens berusia 19 tahun ketika ia dan Steve Golden, yang saat itu berusia 18 tahun, menodongkan senjata kepada Graves saat mencoba merampok toko swalayan tempat ia bekerja.

 

Menurut kesaksian yang diberikan oleh Golden di persidangan Owens, Owens menembak dan membunuh Graves setelah ia gagal membuka brankas di bawah meja kasir.

Pada saat kematiannya, Graves adalah seorang ibu tunggal berusia 41 tahun dengan tiga orang anak.

Pengacara Owens mencoba menghentikan eksekusinya beberapa kali, termasuk dua kali pada bulan September. Namun pengadilan menolak setiap permintaan.

Dalam upaya terbaru, pengacara menunjuk pada surat pernyataan yang ditandatangani oleh Golden pada Rabu (18/9/2024), yang menyatakan Owens tidak bersalah. Pengadilan menolak permintaan untuk menghentikan eksekusi dengan mengatakan bahwa surat pernyataan baru tersebut sangat tidak konsisten dengan kesaksian Golden di persidangan Owens tahun 1999 dan pernyataan yang diberikannya kepada polisi tepat setelah penangkapan mereka.

Jaksa mengatakan bahwa saksi lain bersaksi bahwa Owens telah memberi tahu mereka bahwa dia menembak Graves. Para pendukung hukuman mati dan ibu Owens juga mengajukan permohonan grasi kepada negara, yang ditolak oleh Gubernur Henry McMaster. Beberapa jam sebelum eksekusinya, ibu Owens mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu adalah ketidakadilan yang telah dilakukan terhadap anaknya.

Freddie telah mempertahankan ketidakbersalahannya sejak hari pertama," kata ibunya, Dora Mason, menurut outlet berita lokal Greenville News. Narapidana di Carolina Selatan diizinkan untuk memilih apakah mereka ingin mati dengan suntikan mematikan, kursi listrik, atau regu tembak. Dilnasir Greenville News, Owens menyerahkan keputusan tersebut kepada pengacaranya, yang memilih opsi suntik mati untuknya.

Wartawan yang menyaksikan eksekusi tersebut mengatakan anggota keluarga Graves juga hadir.

Topik Menarik