Perangi Geng Kriminal yang Kian Brutal, Kenya Janji Kirim 600 Polisi Tambahan ke Haiti

Perangi Geng Kriminal yang Kian Brutal, Kenya Janji Kirim 600 Polisi Tambahan ke Haiti

Global | okezone | Senin, 23 September 2024 - 08:18
share

KENYA - Kenya berjanji mengirim 600 polisi tambahan ke Haiti dalam beberapa minggu mendatang untuk membantu memerangi geng-geng kriminal yang menguasai sebagian besar ibu kota, Port-au-Prince, dan daerah sekitarnya. Dengan demikian, kontingen Kenya, yang dikerahkan secara bertahap sejak Juni untuk membantu pasukan polisi negara Karibia yang terkepung, akan bertambah menjadi 1.000 orang.

Selama kunjungan ke negara itu, Presiden Kenya William Ruto juga mengatakan bahwa ia mendukung upaya mengubah misi keamanan yang dipimpin Kenya saat ini menjadi operasi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara penuh.

Sejumlah negara lain telah bersama-sama menjanjikan setidaknya 1.900 tentara tambahan. Kekerasan di Haiti masih marak dan seorang pakar hak asasi manusia (HAM) PBB telah memperingatkan bahwa geng-geng menargetkan daerah-daerah baru, yang menyebabkan pengungsian lebih lanjut. Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada akhir bulan ini untuk memutuskan apakah akan memperbarui mandat Kenya saat ini selama 12 bulan lagi, yang akan membuka jalan bagi misi PBB penuh pada tahun 2025.

Hal ini akan menghasilkan peningkatan pendanaan dan sumber daya untuk operasi tersebut, yang selama ini terhambat oleh kurangnya peralatan.

Saat berbicara di hadapan para petugas polisi Kenya di markas mereka di Port-au-Prince, Presiden Ruto memuji pasukan tersebut atas keberhasilan mereka selama beberapa bulan terakhir.

“Banyak orang yang mengira Haiti adalah misi yang mustahil, tetapi hari ini mereka telah berubah pikiran karena kemajuan yang telah Anda buat,” terangnya.

Dia mengatakan mereka akan berhasil melawan geng-geng tersebut dan dia berjanji untuk mencoba memberi mereka peralatan yang lebih baik.

“Hampir 400 petugas Kenya di lapangan berpatroli bekerja bahu-membahu dengan pasukan Haiti untuk melindungi rakyat dan memulihkan keamanan,” lanjutnya.

 

“Angkatan berikutnya, tambahan 600 orang, sedang menjalani pelatihan penempatan ulang. Kami akan siap bertugas dalam beberapa minggu ke depan dan menantikan dukungan yang diperlukan untuk memungkinkan penempatan mereka,” tambahnya.

Namun, ada beberapa kritik di Haiti karena kurangnya langkah tegas terhadap geng-geng tersebut.

Seorang pakar hak asasi manusia PBB yang baru saja berada di sana mengatakan bahwa misi tersebut tidak dilengkapi dengan memadai dan membutuhkan helikopter, serta kacamata penglihatan malam dan pesawat nirawak.

“Misi Dukungan Keamanan Multinasional (MSS), yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB pada Oktober 2023, sejauh ini telah mengerahkan kurang dari seperempat dari kontingen yang direncanakan,” kata William O’Neil pada Jumat (29/9/2024).

Meskipun ada embargo internasional, namun senjata dan amunisi terus diselundupkan ke negara tersebut, yang memungkinkan geng-geng tersebut memperluas kendali mereka ke wilayah-wilayah baru.

Pakar PBB tersebut telah mengunjungi bagian tenggara negara tersebut, di mana ia mengatakan bahwa polisi tidak memiliki kapasitas logistik dan teknis untuk melawan geng-geng tersebut.

Ia mengutip pernyataan seorang polisi di Jérémie. “Situasinya hampir mustahil. Kita harus belajar berjalan di atas air,” ujarnya. “Kekerasan seksual meningkat drastis dan lebih dari 700.000 orang kini mengungsi,” lanjutnya.

“Penderitaan yang tak kunjung berakhir ini harus dihentikan. Ini adalah perlombaan melawan waktu,” tambahnya. Ia mengatakan solusinya sudah ada, tetapi upaya harus digandakan segera mungkin.

“Sangat penting untuk meredam geng-geng tersebut dengan memberi Misi MSS sarana agar efektif dalam mendukung operasi Kepolisian Nasional Haiti, serta menerapkan langkah-langkah lain yang ditetapkan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk rezim sanksi dan embargo senjata yang ditargetkan,” pungkasnya.

Topik Menarik