Donald Trump <i>Ogah</i> Nyapres Lagi jika Kalah dalam Pilpres AS 2024

Donald Trump Ogah Nyapres Lagi jika Kalah dalam Pilpres AS 2024

Global | okezone | Senin, 23 September 2024 - 14:57
share

NEW YORK – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) sekaligus calon presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump menegaskan tidak akan  mencalonkan diri lagi pada tahun 2028 jika kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) pada November ini. Trump, 78 tahun, telah menjadi kandidat Partai Republik selama tiga pemilihan nasional berturut-turut dan telah mengubah partai tersebut secara signifikan selama delapan tahun terakhir.

Dalam sebuah wawancara dengan Sinclair Media Group, ia ditanya apakah ia dapat meramalkan pencalonan lagi jika ia kalah dari Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris. "Tidak, saya tidak akan melakukannya,” terangnya.

"Saya tidak melihat itu sama sekali,” lanjutnya.

Namun ia menambahkan bahwa dia berdoa agar dia berhasil menang dalam pilpres ini.

Hukum AS melarang presiden untuk menjabat lebih dari dua periode. Sehingga Trump tidak diharapkan untuk mencalonkan diri pada tahun 2028 jika ia menang.

Di masa lalu, maestro real estate itu jarang mengakui kemungkinan kalah dalam pemilihan umum, lebih sering mengobarkan semangat para pendukung dengan pidato dan unggahan media sosial yang menjanjikan kemenangan dalam pemilihan umum.

Namun, ini adalah kedua kalinya dalam empat hari ia menyebutkan kemungkinan kalah.

Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Israel-Amerika pada Kamis (19/9/2024), ia menyinggung kekalahan, dan menyatakan bahwa kekalahan tersebut sebagian merupakan kesalahan para pemilih Yahudi.

 

"Apakah mereka tahu apa yang terjadi jika saya tidak memenangkan pemilihan ini?" katanya, menurut berbagai laporan media. "Dan orang-orang Yahudi harus melakukan banyak hal jika itu terjadi karena dengan dukungan 40 itu berarti 60 orang memilih musuh,” lanjutnya.

Komentar tersebut dikecam oleh tim kampanye Harris dan oleh Komite Yahudi Amerika yang nonpartisan serta Liga Anti-Pencemaran Nama Baik.

Pengakuan Trump tentang kemungkinan kekalahan mungkin mencerminkan bagaimana prospek Partai Demokrat telah berubah sejak Harris menjadi calonnya menyusul keputusan Presiden Joe Biden untuk keluar dari persaingan.

Tim kampanyenya mengumpulkan lebih dari USD190 juta pada bulan Agustus, dibandingkan dengan USD130 juta yang diperoleh oleh tim kampanye Trump dan organisasi-organisasi afiliasinya.

Dalam rata-rata jajak pendapat nasional yang dilacak oleh BBC, ia unggul atas Trump. Lalu jajak pendapat yang dirilis pada Minggu (22/9/2024) oleh CBS menunjukkan ia unggul atas Trump dengan 52 berbanding 48 secara nasional.

Di negara-negara medan pertempuran utama AS yang tampaknya akan terbukti menentukan hasil keseluruhan, Harris unggul tipis dengan 51 berbanding 49, yang merupakan sedikit peningkatan dari 50 dalam jajak pendapat serupa yang dilakukan bulan lalu oleh CBS, mitra berita BBC.

Topik Menarik