Ricuh Demo Tolak UU TNI di Malang, 6 Orang Ditangkap 6 Hilang Kontak

Ricuh Demo Tolak UU TNI di Malang, 6 Orang Ditangkap 6 Hilang Kontak

Nasional | inews | Senin, 24 Maret 2025 - 01:07
share

MALANG, iNews.id - Sejumlah pendemo ditangkap polisi usai demo ricuh menolak pengesahan Undang-Undang (TNI) berujung pembakaran Gedung DPRD Kota Malang. Selain itu, enam pendemo lainnya dinyatakan hilang kontak dalam kericuhan tersebut, Minggu (23/3/2025) malam.

Koordinator LBH Pos Malang Daniel Siagian mengungkapkan, pihaknya mendampingi beberapa massa pendemo yang diamankan polisi di Polresta Malang Kota usai demo tolak UU TNI. Dari enam orang yang ditangkap, tiga pendemo sudah dibebaskan.

Sementara tiga orang lainnya masih dimintai keterangan lebih lanjut atas dugaan perusakan fasilitas umum, ujaran kebencian, dan melawan aparat keamanan.

"Disangkakan dugaan sementara perusakan fasum, ujaran kebencian dan melawan aparat," ujar Daniel Siagian saat dikonfirmasi di Polresta Malang Kota, Minggu malam (23/3/2024).

Sejauh ini proses penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya mendampingi para demonstran yang diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Ini kami masih mendampingi proses BAP di Polresta (Malang Kota)," katanya.

Selain enam pendemo yang ditangkap, enam orang sementara hilang kontak atau belum diketahui kabarnya usai bentrokan. Para pendemo ini mayoritas didominasi mahasiswa dan alumni SMA yang masuk datanya ke LBH Pos Malang.

"Untuk yang hilang kontak sementara enam orang sampai malam ini. Yang luka-luka lima orang, mayoritas luka-luka akibat pukulan," ucapnya.

Selain itu, ada sebanyak tujuh motor dari demonstran yang terparkir di parkiran kawasan Bundaran Tugu Malang diamankan polisi. Motor itu dibawa ke Mapolresta Malang Kota untuk proses lebih lanjut.

"Tujuh motor yang terparkir diamankan, ada Honda beat warna putih, Honda Beat warna abu-abu, Mio putih hingga Vario putih," katanya.

Sebelumnya diberitakan, demo menolak pengesahan UU TNI di Kota Malang berakhir rusuh. Massa berunjuk rasa sejak pukul 16.00 WIB dan berlangsung memanas menjelang buka puasa. 

Puncaknya kericuhan pecah pukul 18.15 WIB. Massa melemparkan beberapa benda, petasan hingga bom molotov ke area dalam gedung. Massa juga membakar dua bangunan di sisi timur yang terpisah dari bangunan utama. 

Massa pun dibubarkan paksa oleh polisi dan TNI yang berjaga dengan menyemprotkan gas air mata. Massa berlarian ke kawasan timur DPRD Kota Malang atau ke arah Jalan Kahuripan dan Jalan Suropati.

Topik Menarik