Ciri-ciri Wawancara yang Efektif dalam Penelitian Kualitatif

Ciri-ciri Wawancara yang Efektif dalam Penelitian Kualitatif

Terkini | inews | Selasa, 24 September 2024 - 07:40
share

JAKARTA, iNews.id - Ciri-ciri wawancara adalah aspek-aspek yang membedakan metode ini dari teknik pengumpulan data lainnya. 

Dalam penelitian kualitatif, wawancara memainkan peran penting karena memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan detail langsung dari narasumber. 

Interaksi langsung antara pewawancara dan narasumber, baik secara tatap muka maupun melalui media komunikasi lainnya, menciptakan kesempatan untuk menggali lebih dalam tentang pengalaman, pandangan, dan pengetahuan narasumber. 

Dengan memahami ciri-ciri wawancara, peneliti dapat lebih efektif dalam merancang dan melaksanakan wawancara yang menghasilkan data berkualitas tinggi.

Menurut Prof. Dr. Abdul Hakim, M.Si dalam bukunya Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus (2018:68), wawancara memiliki beberapa ciri-ciri utama yang membedakannya dari metode pengumpulan data lainnya. 

Berikut adalah ciri-ciri wawancara:

Ciri-ciri Wawancara

1. Terdiri atas Narasumber dan Pewawancara

Dalam wawancara, terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu pewawancara dan narasumber. 

Pewawancara bertugas mengajukan pertanyaan, sementara narasumber memberikan jawaban berdasarkan pengalaman atau pengetahuannya.

2. Interaksi Langsung

Wawancara melibatkan interaksi langsung antara pewawancara dan narasumber. Interaksi ini bisa dilakukan secara tatap muka atau melalui media komunikasi lainnya seperti telepon atau video call.

3. Pertanyaan Terstruktur atau Tidak Terstruktur

Pertanyaan dalam wawancara bisa bersifat terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur. 

Pertanyaan terstruktur memiliki format yang sudah ditentukan sebelumnya, sementara pertanyaan tidak terstruktur lebih fleksibel dan memungkinkan pewawancara untuk menggali informasi lebih dalam.

4. Mendalam dan Detail

Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan detail. Pewawancara dapat mengeksplorasi jawaban narasumber dengan mengajukan pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.

5. Fokus pada Subjektivitas

Wawancara dalam penelitian kualitatif menekankan pada subjektivitas narasumber. Data yang diperoleh berupa kata-kata, ungkapan, dan informasi yang menggambarkan makna keseharian serta problematis dalam kehidupan seseorang.

6. Fleksibilitas

Wawancara memberikan fleksibilitas dalam pengumpulan data. Pewawancara dapat menyesuaikan pertanyaan dan pendekatan sesuai dengan situasi dan respon narasumber.

Dengan memahami ciri-ciri wawancara, peneliti dapat lebih efektif dalam mengumpulkan data yang relevan dan mendalam untuk penelitian kualitatif. Metode ini sangat berguna untuk menggali informasi yang tidak dapat diukur secara kuantitatif dan memberikan wawasan yang lebih kaya tentang fenomena yang diteliti.

Topik Menarik