Vietnam Resmi Naturalisasi Striker asal Brasil, Siap Lawan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Vietnam Resmi Naturalisasi Striker asal Brasil, Siap Lawan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Berita Utama | inews | Sabtu, 21 September 2024 - 14:40
share

HANOI, iNews.id – Timnas Vietnam resmi menaturalisasi striker asal Brasil bernama Rafaelson Fernandes. Dia siap memperkuat tim berjuluk The Golden Star Warrior melawan Timnas Indonesia pada Piala AFF 2024. 

Klub Liga Vietnam, Nam Dinh, mengumumkan penyerang berusia 27 tahun itu resmi menjadi warga negara Vietnam sejak Jumat (20/9/2024). Kemudian, sang bomber mengubah namanya menjadi Nguyen Xuan Son.

“Saya sangat senang, keinginan saya untuk menjadi warga negara Vietnam menjadi kenyataan. Saya mencintai negara ini dan akan mencoba yang terbaik di lapangan sepak bola," ucap Rafaelson, dikutip Soha, Sabtu (21/9/2024). 

Striker yang pernah membela klub Brasil Vitoria itu bisa dinaturalisasi karena telah bermain di Liga Vietnam sejak musim 2019/2020 di Nam Dinh, Da Nang, Binh Dinh, sebelum kembali ke Nam Dinh pada tahun 2023. 

Rafaelson pernah menjadi top skor dengan 31 gol, sekaligus membawa Nam Dinh juara Liga Vietnam 2023-2024. Di tahun sama, dia juga mengantar klubnya itu kampiun Piala Super Vietnam 2024.

Setelah menyelesaikan prosedur naturalisasi dan menjadi warga negara Vietnam, Rafaelson bisa bermain untuk Timnas Vietnam. Menurut sumber dari surat kabar VTC News, Pelatih Timnas Vietnam, Kim Sang-sik, siap memanggil sang bomber. 

Pelatih asal Korea Selatan itu menilai Rafaelson memiliki kualitas untuk memperkuat lini serang skuadnya demi memburu trofi Piala AFF 2024. Di ajang yang kini bernama ASEAN Cup itu, Vietnam berada di Grup B bersama Timnas Indonesia, Filipina, Myanmar dan Laos.  

Rafaelson juga mengungkapkan dirinya sempat melakukan pertemuan pribadi dengan Kim Sang-sik, namun hanya sekedar kunjungan kehormatan dan tidak membahas masa depan Timnas Vietnam. 

“Saya pernah berbincang dengan Pelatih Kim Sang-sik. Saat itu dia datang untuk menonton pertandingan di Nam Dinh,” tuturnya. 

“Kami tidak berbincang lama. Di antara kami berdua, percakapan itu hanya sekedar sapaan sederhana, mengenai integrasi ke dalam kehidupan di Vietnam. Saya mendapati diri saya beradaptasi dengan cepat terhadap hal-hal di sekitar saya. Saya suka Vietnam, orang-orangnya, dan makanannya. Begitu juga keluarga saya. Kehidupan kami di Vietnam berjalan lancar,” katanya. 

Topik Menarik