6 Desa di Banyuwangi Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Singgah ke Hutannya Bikin Merinding

6 Desa di Banyuwangi Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Singgah ke Hutannya Bikin Merinding

Travel | inews | Jum'at, 6 September 2024 - 14:49
share

JAKARTA, iNews.id - Pesona keindahan alam yang ada di Banyuwangi sangat menarik untuk dijelajahi. Banyuwangi merupakan kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa yang terkenal dengan keindahan alamnya, seperti pantai, gunung, dan taman nasional.

Salah satu daya tarik utama dari Banyuwangi adalah Kawah Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal dengan fenomena api biru (blue fire) yang spektakuler dan danau kawah yang berwarna biru kehijauan. Banyuwangi juga dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi lokalnya.

Ada berbagai festival dan acara budaya yang sering diadakan, seperti Festival Banyuwangi Ethno Carnival dan Gandrung Sewu. Selain itu, Banyuwangi juga menjadi pintu gerbang menuju Bali bagi banyak wisatawan yang bepergian dari Pulau Jawa.

Di balik keindahan Banyuwangi ada beberapa desa yang harus dikunjungi. Desa-desa yang tersembunyi tersebut menyimpan daya tarik menakjubkan. Penasaran, di mana saja desa-desa di Banyuwangi yang harus dikunjungi minimal sekali seumur hidup. Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (6/9/2024).

Desa di Banyuwangi

1. Desa Osing Kemiren

Desa pertama yang bisa dikunjungi adalah Osing Kemiren yang terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Desa ini memiliki luas 177.052 hektare dengan penduduk 2.569 jiwa. Desa Adat Osing Kemiren berasal dari nama kemirian, atau banyak pohon kemiri. Mayoritas masyarakat adalah suku osing yang merupakan suku asli Kabupaten Banyuwangi. Desa Kemiren juga menjadi bagian dari kawasan Ijen Geopark sebagai culture site.

Desa ini cocok dikunjungi bagi Anda yang suka dengan destinasi wisata yang berbau budaya. Desa ini dihuni oleh masyarakat yang masih menjunjung tinggi kebudayaan dari generasi ke generasi. Rumah-rumah di desa ini memiliki arsitektur khas Osing, yang mencerminkan gaya dan filosofi tradisional masyarakat Osing. Desa ini juga sering mengadakan berbagai upacara adat dan festival yang memperlihatkan tradisi Osing, seperti tarian tradisional, musik, dan ritual adat.

2. Desa Benculuk

Desa Benculuk berlokasi di Purwosari, Benculuk, Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur. Desa ini memiliki keindahan alam yang masih alami dan menenangkan. Beberapa tempat di sekitarnya, seperti hutan dan pegunungan, menyediakan peluang untuk kegiatan outdoor seperti hiking dan eksplorasi alam. Benculuk dikenal dengan area pertaniannya, di mana pengunjung dapat melihat dan belajar tentang cara bercocok tanam tradisional serta menikmati hasil pertanian lokal. Berada di desa ini jangan lewatkan untuk singgah ke Jawatan Benculuk yang merupakan tempat wisata Banyuwangi yang hits berupa hutan. Banyak wisatawan datang dari tempat yang jauh untuk berkunjung, sebab keindahan Benculuk mirip dengan yang ada di film Lord of The Rings dengan pepohonan yang menjulang tinggi dan asri.

3. Desa Krajan

Desa Krajan berlokasi di Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Desa ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan masih alami. Terletak di daerah yang relatif tenang, desa ini dapat menjadi tempat yang baik untuk menikmati suasana perdesaan dan keindahan alam sekitarnya. Sebagai desa di Banyuwangi, Krajan memiliki kehidupan desa yang kental dengan budaya dan tradisi lokal. Pengunjung bisa mendapatkan gambaran tentang kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, serta budaya dan adat istiadat mereka. Meskipun tidak sepopuler beberapa tempat wisata besar di Banyuwangi, Desa Krajan menawarkan pengalaman wisata yang tenang dan autentik. Berada di desa ini jangan lewatkan untuk singgah ke Pantai Teluk Hijau. Pantai ini dikenal dengan nama Green Bay dan memiliki pasir putih yang sangat indah. Selain itu, Pantai Teluk Hijau juga mempunyai pemandangan indah berupa air terjun yang dikelilingi batu karang.

4. Desa Kalipait

Desa Kalipait, berlokasi di Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Desa ini sudah terdengar hingga mancanegara karena memiliki hutan tropis yang luar biasa. Luasnya saja mencapai 43.420 hektare. Ya, hutan tersebut bernama Alas Purwo. Objek wisata ini bahkan disebut sebagai hutan paling alami di benua Asia. Sebab, masih banyak satwa yang hidup secara liar dan gua-gua yang keberadaannya tersembunyi. Berada di hutan ini memang akan membuat siapa saja merinding.

Desa Kalipait memiliki beberapa ciri khas dan daya tarik yang menarik bagi para pengunjung atau peneliti yang ingin mengeksplorasi daerah tersebut. Desa Kalipait menawarkan pemandangan alam yang asri dan menenangkan, dengan kemungkinan adanya area pertanian, persawahan, atau hutan yang masih alami. Desa Kalipait memiliki kehidupan desa yang kental dengan tradisi lokal. Pengunjung dapat melihat kehidupan sehari-hari masyarakat desa, yang sering kali melibatkan pertanian dan kegiatan tradisional. Desa ini memiliki tradisi dan budaya lokal yang unik, meskipun tidak sepopuler desa-desa budaya lainnya di Banyuwangi. Hal ini dapat mencakup upacara adat, festival lokal, atau kerajinan tangan yang khas.

5. Desa Bangsring

Desa Bangsring berlokasi di Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur. Salah satu daya tarik utama Desa Bangsring adalah pantainya. Pantai Bangsring memiliki pasir putih dan air laut yang jernih, ideal untuk kegiatan seperti berenang, berjemur, atau sekadar menikmati pemandangan laut. Pantai Bangsring disebut-sebut mirip dengan Maldives. Berada di sini, Anda bisa melakukan snorkeling. Selain itu, Anda juga bisa menikmati wahana seperti banana boat atau kano. Desa Bangsring juga terkenal dengan aktivitas wisata bahari seperti snorkeling dan diving. Kawasan ini memiliki terumbu karang yang masih alami, menyediakan habitat bagi berbagai jenis ikan dan kehidupan laut lainnya.

Salah satu daya tarik khusus di Desa Bangsring adalah penangkaran penyu. Di sini, pengunjung dapat belajar tentang upaya pelestarian penyu dan melihat langsung proses penetasan serta pembebasan tukik (anak penyu) ke laut. Seperti banyak desa di Banyuwangi, Bangsring memiliki kehidupan desa yang khas dengan tradisi lokal yang mungkin dapat dilihat dan dipelajari oleh pengunjung. Aktivitas sehari-hari masyarakat dan budaya lokal bisa memberikan pengalaman yang autentik. Desa Bangsring menawarkan pengalaman wisata yang berfokus pada keindahan pantai dan kelestarian lingkungan, serta memberikan kesempatan untuk menikmati suasana desa yang tenang dan alami.

6. Desa Wongsorejo

Desa Wongsorejo berlokasi di Kecamatan Wongsorejo, sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi. Desa ini terletak di area yang kaya akan keindahan alam, termasuk pegunungan, perbukitan, dan lahan pertanian. Pemandangan alam di sekitarnya sering kali menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang mencari ketenangan dan keindahan alam. Sebagai desa di Banyuwangi, Wongsorejo memiliki kehidupan desa yang kental dengan tradisi lokal. Pengunjung dapat melihat aktivitas sehari-hari masyarakat setempat dan terlibat dalam berbagai aspek kehidupan desa, dari pertanian hingga upacara adat.

Meskipun tidak sepopuler destinasi wisata besar lainnya di Banyuwangi, Desa Wongsorejo menawarkan pengalaman wisata yang tenang dan autentik. Ini adalah tempat yang baik untuk menikmati suasana perdesaan dan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Mengunjungi Desa Wongsorejo bisa menjadi cara yang baik untuk menikmati keindahan alam dan budaya perdesaan Banyuwangi serta mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam tentang kehidupan masyarakat setempat. Berada di desa ini, jangan lewatkan untuk singgah Waduk Bajulmati yang berada di perbatasan Banyuwangi dan Situbondo. Tempat ini terletak di antara gunung Baluran dan Pegunungan Ijen. Waduk Bajulmati dibangun bertujuan untuk membendung air dari Sungai Bajulmati. Anda bisa melihat keindahan alam di tempat ini sekaligus mengabadikan momen.

Itulah seputar desa di Banyuwangi yang harus dikunjungi minimal sekali seumur hidup. Desa-desa ini menawarkan pengalaman budaya dan tradisi yang menakjubkan. Selamat berkunjung!

Topik Menarik