Marak Kebocoran Data, Masyarakat Diminta Tingkatkan Literasi Digital

Marak Kebocoran Data, Masyarakat Diminta Tingkatkan Literasi Digital

Gaya Hidup | inews | Sabtu, 29 Juni 2024 - 16:35
share

JAKARTA, iNews.id - Kebocoran data menjadi sorotan banyak pihak. Masalahnya, kebocoran data kerap terjadi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. 

Masalah krusial ini menjadi pengingat masyarakat agar masyarakat lebih aware terhadap dunia digital. Ini tentu tidak jauh dari kehidupan sehari-hari.

Ketua DPP Bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Viera Lovienta mengatakan di tengah maraknya kebocoran data karena gangguan server pusat data, masyarakat harus lebih berhati-hati dan bijak menggunakan teknologi. Salah satunya, dengan terus ‘melek’ terhadap perkembangan teknologi dengan meningkatkan literasi digital. 

“Sebenarnya ini krusial sekali. Karena yang namanya perkembangan teknologi ini sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Kitanya yang harus bisa ikut upgrade ilmu, ikut upgrade perkembangan yang ada di dalam digital sendiri,” kata Viera saat dihubungi baru-baru ini. 

Kemudian dia mencontohkannya dengan fenomena sosial yang ada. Itu bersinggungan dengan teknologi dan digital yang ada sekarang. 

"Misalnya mengenai kebocoran informasi. Akhirnya kan ini secara langsung ada kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari,” katanya. 

Viera menambahkan, masalah gangguan server pusat data nasional ini juga bersinggungan erat dengan fenomena sosial di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satunya masalah judi online dan pinjaman online yang belakangan banyak memakan korban. 

Menurutnya, kedua hal tersebut kini menjadi satu dari sekian banyak masalah serius di dunia teknologi yang harus menjadi perhatian. Viera menilai, peran literasi digital, lantas menjadi sesuatu hal yang penting untuk terus meminimalisir maraknya kasus judol dan pinjol. 

“Terus yang kita tahu misalnya seperti judi online, pinjaman online yang menjerat masyarakat, ini juga berdampak ke kehidupan masyarakat sehari-hari dan berdampak ke fenomena sosial kita,” tuturnya. 

Viera juga mengimbau kalangan orangtua untuk lebih aware memantau penggunaan teknologi digital kepada anak-anak mereka. Anak-anak yang nantinya menjadi generasi bangsa, menurutnya tak hanya harus paham dengan perkembangan teknologi, tapi juga mengerti tentang literasi digital agar tidak menjadi ‘boomerang’ untuk mereka di kemudian hari. 

“Jadi kalau misalnya saat ini banyak yang mengajarkan anak-anaknya misalnya untuk lihat video, game dan segala macam, sebenarnya saat mereka sudah cukup umur saat masuk let say saat mereka sudah bisa bikin akun, sosial media, mereka juga harus cukup pengetahuan bahwa saat sudah mulai akses internet, bahwa internet ini juga ada sisi lainnya,” tuturnya.

Pada dasarnya, perkembangan teknologi memang tak bisa terhindarkan. Namun, hal tersebut menurutnya tetap harus diiringi dengan awareness, edukasi mengenai literasi digital di berbagai kalangan masyarakat. 

“Jadi ada awareness, edukasi, semua ada tahapan-tahapan ini yang kita lakukan mengenai fenomena sosial juga harus dilakukan mengenai fenomena digital juga,” tuturnya.

Topik Menarik