8 Musuh Politik Donald Trump yang Tak Direkrut Masuk ke Dalam Pemerintahannya
Donald Trump telah mengambil sumpah jabatan sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari 2025. Dalam pidato pelantikannya, dia sempat mengkritik sejumlah kebijakan yang dibuat oleh presiden sebelumnya, Joe Biden.
Dalam pidato inaugurasi, Trump menyoroti penurunan kondisi Amerika dan berjanji untuk memulihkan kejayaan negara tersebut. Dia mengumumkan keadaan darurat di perbatasan selatan dengan Meksiko sebagai prioritas utama pemerintahannya.
Pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia dan tokoh penting. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyampaikan ucapan selamat dan menekankan pentingnya kerja sama pertahanan antara AS dan sekutu-sekutunya.
Sekarang dengan Trump kembali ke kantor tertinggi di Amerika, kemungkinan besar saingan politiknya tidak akan mendapatkan kursi di pemerintahan. Berikut ini beberapa saingan politik Donald Trump.
8 Musuh Politik Donald Trump
1. Jack Smith
Jack Smith adalah jaksa yang memimpin dua kasus pidana federal terhadap Trump. Dua kasus ini terkait hasil pemilihan 2020 dan dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia.Bahkan Trump sempat mengungkapkan jika hendak mengusir Smith dari AS karena telah melakukan penyelidikan yang dibuat-buat.
2. Liz Cheney
Dilansir dari Independent, Trump telah meminta Liz Cheney—mantan jaksa dan anggota Parlemen—yang mendukung Kemala Harris, dipenjara. Hal ini dikarenakan politisi perempuan ini dituding telah menyebabkan kerusuhan di Capitol dan bersalah atas pengkhianatan.3. Kamala Harris
Pada rapat umum Pennsylvania pada akhir September, Trump menyerukan agar wakil presiden “dimakzulkan dan dituntut” atas kebijakan imigrasi pemerintahan Biden-Harris."Dia harus didiskualifikasi," kata Trump. "Dia harus mengundurkan diri dari wakil presiden dan pulang ke California. Dia harus dimakzulkan dan dituntut atas tindakannya.”
4. Adam Schiff
Politisi Partai Demokrat ini adalah manajer pemakzulan utama yang mendesak para senator untuk menyingkirkan Trump dari jabatannya dan salah satu orang yang disebut Trump sebagai “musuh dari dalam.”“Ini adalah orang-orang jahat. Kami memiliki banyak orang jahat. Tetapi ketika Anda melihat 'Shifty Schiff' dan beberapa yang lain, ya, mereka, bagi saya, musuh dari dalam," kata Trump kepada Fox News.
5. Letitia James
Jaksa Agung New York Letitia James berhasil membawa kasus penipuan sipil senilai USD454 juta terhadap Trump di masa lalu. Membuat namanya tidak akan aman ketika Trump kembali berkuasa.Kasus perdata sekarang tergantung pada keseimbangan setelah Trump keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden. Karena dia dapat mencoba menggunakan kekuatan kepresidenan untuk menekan mereka yang telah menggugatnya.
6. Joe Biden
Mantan Presiden AS Joe Biden yang merupakan musuh politik Trump juga tida akan mendapat kursi di pemerintahan AS yang dikuasai Partai Republik saat ini.Tidak hanya itu, Trump juga kemungkinan besar akan memproses hukum untuk putra Biden, Hunter Biden. "Saya tidak akan mengambilnya dari buku-buku itu. Hunter adalah anak nakal, tidak ada pertanyaan tentang hal itu. Tapi saya pikir itu sangat buruk bagi negara kita. Saya bisa mendapatkan Hillary Clinton dengan sangat mudah. Aku bisa saja memasukkannya ke penjara,” ungkap Trump.
7. Nancy Pelosi
Mantan Ketua DPR Nancy Pelosi telah menjadi target reguler Trump. Banyak ungkapan Nancy yang telah membuat Trump seperti orang terburuk di dunia jika berhasil jadi Presiden AS.Bahkan Nancy sempat berbicara jika Trump “lebih berbahaya” daripada China atau Rusia. Sehingga Trump mengungkapkan jika mantan ketua DPR itu bisa saja masuk penjara.
8. Mark Milley
Mantan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal (Purn) Mark Milley telah dituduh melakukan pengkhianatan oleh Trump. Bahkan presiden yang diusung Partai Republik itu menyarankan pensiunan jenderal tersebut harus “dieksekusi."Hal ini disebabkan karena Milley memiliki panggilan telepon rahasia dengan China mengenai kekhawatiran tentang Trump setelah kerusuhan 6 Januari 2021.