Ketika Donald Trump Mengaku Jadi Presiden Kesayangan Ratu Elizabeth

Ketika Donald Trump Mengaku Jadi Presiden Kesayangan Ratu Elizabeth

Global | okezone | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 15:04
share

NEW YORKMantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras bahwa dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Ratu Elizabeth II. Bahkan dia mengaku menjadi sosok presiden kesayangan Ratu.

Pernyataan ini seolah membantah klaim yang menyatakan sebaliknya dalam biografi baru mendiang ratu tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan Daily Mail pada Rabu (21/8/2024), tokoh Republik yang berapi-api itu menepis tuduhan penulis Craig Brown dalam biografi terbari Ratu berjudul 'A Voyage Around the Queen’. Trump menyebut Brown sebagai sebagai ‘bajingan’ yang mencari publisitas untuk buku yang dianggapnya tidak benar.

Trump diketahui bertemu dengan mendiang ratu tersebut dua kali selama masa jabatannya. Pertama kali pada tahun 2018 ketika ia menerima Trump dan istrinya secara informal untuk minum teh. Tahun berikutnya, kepala negara AS saat itu disambut dengan jamuan makan kenegaraan lengkap. Para pengamat saat itu mengklaim bahwa Trump telah melanggar protokol kerajaan pada beberapa kesempatan.

Daily Mail mengutip pernyataan pria berusia 78 tahun itu yang menegaskan bahwa Ratu mengatakannya kepada teman-temannya bahwa dia adalah presiden favoritnya.

Mantan presiden itu kemudian menggambarkan hubungannya dengan mendiang raja Inggris itu sebagai hebat dan luar biasa. "Ia menyukai saya dan saya menyukainya," katanya. Dia menceritakan bagaimana mereka menghabiskan waktu berjam-jam bersama dalam jamuan makan kenegaraan.

Menurut Trump, penulis biografi itu sengaja menjelek-jelekkannya dengan tuduhan yang sama sekali salah dalam upaya untuk mempromosikan karyanya.

Buku itu menyatakan bahwa Ratu Elizabeth II menganggap Trump sangat kasar, dan memberi tahu tamu lain bahwa ia sangat tidak menyukai cara Trump menoleh ke belakang, seolah-olah sedang mencari seseorang yang lebih menarik.

 

‘A Voyage Around the Queen’ juga menjelaskan bagaimana ratu konon percaya bahwa Trump pasti punya semacam perjanjian. Istrinya Melania mengatakan kalau tidak, mengapa dia tetap menikah dengan dirinya.

Pada bulan Juli 2018, Trump, bersama dengan ibu negara, minum teh bersama Elizabeth II di Kastil Windsor menjelang akhir perjalanannya ke Inggris. Ia kemudian menggambarkan ratu sebagai wanita yang fantastis, cerdas dan tajam dengan begitu banyak energi.

Namun, para pengamat dengan cepat menunjukkan beberapa contoh di mana Trump tampaknya telah melanggar etiket. Pertama, ia gagal menyapa Ratu dengan benar, tidak membungkuk. Melania juga gagal melakukan “curtsy kecil” seperti biasa.

Meskipun tidak sepenuhnya wajib, ini dianggap sebagai sopan santun dan secara implisit diharapkan dari pejabat yang mengunjungi keluarga kerajaan.

Kemudian selama pertemuan tersebut, Trump berjalan di depan Ratu dan membelakanginya saat memeriksa pengawal kerajaan. Kedua gerakan itu dianggap tidak sopan.

Topik Menarik