Kapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 2024? Cek Jadwal, Amalan dan Keutamaannya

Kapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 2024? Cek Jadwal, Amalan dan Keutamaannya

Gaya Hidup | inews | Minggu, 30 Juni 2024 - 09:34
share

JAKARTA, iNews.id - Kapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 2024 patut muslim ketahui agar tidak terlewat menjalankan amalan ibadah di dalamnya.

Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah merupakan momen penting bagi Muslim karena berkaitan erat dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

Selain terkait dengan hari libur nasional, mengetahui Tahun Baru Islam 2024 atau 1 Muharram 1444 H juga berkaitan dengan amalan ibadah puasa sunnah di Bulan Muharram, seperti puasa Muharram, Tasua (9 Muharram) dan puasa Asyura yang jatuh 10 Muharram. 

Kapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 2024

Jika mengacu kalender nasional, Tahun Baru Islam 1 Muharram 2024 / 1446 H jatuh pada hari Minggu, 7 Juli 2024.  Tahun Baru Islam juga ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan SKB 3 Menteri.

Bulan Muharram adalah momen terbaik untuk meningkatkan kebaikan dan ketakwaan kepada Allah. Di bulan Muharram ini terdapat hari yang istimewa, yaitu hari ‘Asyura. Berikut amalan Bulan Muharram.

Amalan 1 Muharram

1. Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun

Amalan 1 Muharram pertama yakni membaca doa akhir dan awal tahun hijriah. Imam suyuthi berkata dalam kitab al-jami' al-kabir mengatakan doa awal tahun diriwayatkan dari sabda Rasulullah SAW:

وقال السيوطي أيضا في الجامع الكبير:دعاء أول السنة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال:ما من عبد يصلي أول يوم من المحرم ركعتين يقرأ فيهما ما شاءفإذا فرغ من صلاته رفع يديه ثم قال:اللهم أنت الأبديُّ القديم وهذه سنةٌ جديدة أسألك فيها العصمةَ من الشيطانِ وأوليائه والعونَ على هذه النفسِ الأمّارةِ بالسوءوالاشتغالَ بما يقربني إليك وإلى رضاك يا كريم

"Tidak ada dari seorang hamba yang sholat di permulaan (awal) hari dari (bulan) Muharram dengan dua (2) rokaat yang membaca terhadap sesuatu yang dia kehendaki. kemudian ketika dia selesai dari sholat, dia mengangkat kedua tangannya kemudian berdoa.

2. Puasa Muharram

Puasa di bulan Muharram memang disebut sebagai sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan. Hal itu disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم 

Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR. Muslim). 

Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah".

3. Puasa Tasua dan Asyura

Amalan Bulan Muharram yang dianjurkan yakni menjalankan puasa sunah Tasu‘a dan Asyura.

Dari Abu Hurairoh RA ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: “Shaum yang paling utama setelah shaum Ramadhan adalah shaum di bulan Allah (Muharram). Dan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR Muslim 1162).

4. Meluaskan Belanja

Amalan Bulan Muharram berikutnya yakni meluaskan belanja kepada keluarga dan kerabat.

Dari hadits Abi Said Al-Khudhri ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun.

5. Bersedekah

Amalan Bulan Muharram selanjutnya banyak bersedekah kepada kerabat dan fakir miskin.

6. Menyantuni Anak Yatim

Amalan Bulan Muharram selanjutnya yakni menyantuni anak yatim. Keutamaan menyantuni anak yatim sebagaimana disebutkan dalam hadits yakni dekat dengan Nabi SAW di surga.

عَنْ سَهْلٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Artinya: Dari Sahl ia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Aku akan bersama orang-orang yang mengurusi anak Yatim dalam surga." Seperti inilah, beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah lalu beliau membuka sesuatu di antara keduanya. (HR. Bukhari) [No. 5304 Fathul Bari] Shahih. 

Keutamaan Bulan Muharram

Menurut Ibnu al-Jauzi dalam kitab at-Tabshîrah juz 2 halaman 6, keutamaan bulan Muharram adalah bulan yang mulia derajatnya. Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini. 

Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab. Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah:36: 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS at-Taubah: 36)

Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Fakhrir Razi juz 16 halaman 53 menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya.

Keutamaan Bulan Muharram selanjutnya terdapat Hari Asyura yang penuh dengan peristiwa dialami para nabi. Asyura berasal dari kata asyara, artinya bilangan sepuluh.

Di Hari Asyura juga sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura. Secara istilahi Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram pada Kalender Islam Hijriyah.

Keutamaan shaum tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Abu Qatadah, bahwa shaum tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu (HR Muslim 2/819).

Selain itu, Bulan Muharram tidak lepas dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa itu kemudian dijadikan patokan oleh Khalifah Umar ibn Khattab untuk memulai tahun hijriah dengan Bulan Muharram karena merupakan hijrahnya Nabi.

Keistimewaan bulan Muharram juga banyak terjadi peristiwa penting yang dialami para nabi. Semua peristiwa itu terjadi pada 10 Muharram yang dikenal dengan hari Asyura. 

Beberapa peristiwa yang terjadi pada hari Asyura di antaranya bertobatnya Nabi Adam alaihisalam (as), berlabuhnya kapal Nabi Nuh as di Bukit Juhdi setelah enam bulan mengarungi banjir besar, diselamatkannya Nabi Yunus as dari ikan paus, Nabi Ayyub as sembuh dari penyakit yang dialaminya bertahun-tahun, serta Nabi Musa as selamat dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya setelah menyeberangi laut Merah.

Wallahu A'lam

Topik Menarik