Luhut Ungkap Alasan Pemerintah Ingin Bangun Family Office

Luhut Ungkap Alasan Pemerintah Ingin Bangun Family Office

Ekonomi | inews | Senin, 1 Juli 2024 - 21:33
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan dibalik ambisi pemerintah ingin membangun family office di Indonesia. Dia menyebut, saat ini ada dua negara di Asia yang memiliki family office terbanyak, Singapura memiliki 1.500 family office, dan Hong Kong sekitar 1.400 family office. 

Luhut menyebut, banyak uang milik orang-orang kaya yang disimpan di family office tersebut. Hal ini akhirnya berdampak pada pembangunan yang terjadi di kedua negara tersebut.

Namun demikian, Luhut menilai saat ini kedua negara tersebut, baik Singapura dan Hong Kong saat ini tengah mengalami perubahan dan konflik di masing-masing negara. Hong Kong mengalami peningkatan tensi geopolitik, sedang Singapura tengah mengalami perubahan regulasi investasi.

"Namun akhir-akhir ini, peningkatan kondisi geopolitik di Hong Kong serta perubahan regulasi investasi di Singapura meningkatkan risiko dan ketidakpastian investor," kata Luhut dikutip dari unggahan pada instagram pribadinya, Senin (1/7/2024).

Menurutnya, kedua situasi tersebut, baik geopolitik dan perubahan regulasi, bisa berdampak pada iklim investasi di kedua negara. Karena itu, Pemerintah Indonesia juga tengah menyiapkan family office yang diharapkan mampu menampung limpahan dana yang berada di Singapura dan Hong Kong.

"Inilah yang membuat Indonesia bisa mengambil kesempatan untuk menjadi alternatif dengan membentuk Wealth Management Centre, karena kondisi pertumbuhan ekonomi kita cukup kuat, kondisi politik pun juga stabil, serta orientasi geopolitik kita yang netral," katanya.

Luhut menuturkan, menurut data The Wealth Report, populasi individu super kaya raya di Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 38,3 persen selama periode 2023-2028. Peningkatan jumlah aset finansial dunia yang diinvestasikan di luar negara asal juga diproyeksikan akan terus meningkat.

"Berangkat dari trend tersebut, saya melihat adanya kesempatan bagi Indonesia untuk menarik dana-dana dari family office global. Dari perhitungan terkini, ada sekitar 11,7 triliun dolar AS dana kelolaan family office di dunia," ucapnya.

Lebih jauh, Luhut menjelaskan saat ini Presiden Joko Widodo telah memberikan tugas untuk membuat task force untuk melakukan kajian lebih dalam sebelum membuat family office di Indonesia.

"Tadi Presiden sudah memberikan arahan, saya diminta untuk menyiapkan task force ini dalam 1 bulan kedepan, mudah-mudahan kita sudah bisa memberikan jawaban yang banyak," ujarnya.

Topik Menarik