Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Waktu Tertentu

Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Waktu Tertentu

Ekonomi | inews | Rabu, 3 Juli 2024 - 20:24
share

JAKARTA, iNews.id - Maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia terus berupaya meningkatkan jumlah penumpang di tahun 2024. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menuturkan, salah satu yang akan dilakukan perusahaan dengan menyiapkan tiket pesawat murah.

Irfan menjelaskan, Garuda Indonesia akan menurunkan harga tiket penerbangan domestik yang cukup signifikan. Harga ini berlaku untuk penerbangan di rute, hari, dan jam tertentu.

"Saya ambil contoh adalah Bali. Bali itu selalu harga Rp1,9 juta untuk ekonomi. (Sekarang) hari Minggu itu bisa Rp1,3 juta dan pulang di hari Kamis juga Rp1,3 juta. Jadi kita mau gelontorkan kampanye the best time to go to Bali adalah datanglah hari Minggu pulanglah hari Kamis," ujar Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Rabu (3/7/2024). 

Dia menambahkan, Garuda Indonesia juga telah melakukan kerja sama dengan beberapa hotel untuk memberikan diskon untuk penumpang Garuda yang datang hari Minggu pulang hari Kamis di Bali. Selain itu, maskapai juga menyiapkan skema khusus untuk menyambut hari lebaran.

"Pada musim lebaran khususnya menjelang Idul Fitri penerbangan kita seperti penerbangan haji. Menuju daerah penuh, baliknya kosong. Pada waktu selesai lebaran, berangkat kosong pulang penuh. Inisiatif ini meningkatkan pendapatan kita dengan memberikan harga khusus buat mereka yang menjelang lebaran ke Jakarta dan setelah lebaran keluar Jakarta, itu sebesar hampir 3 juta dolar AS dari sisi full profit," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Irfan menyampaikan bahwa perusahaan telah berhasil menorehkan kinerja positif sepanjang tahun 2023. Dia menyebut, kinerja Garuda Indonesia jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

"Kondisi perusahaan hingga akhir 2023 saya memang tidak mencantumkan secara financial detail, tapi yang ingin saya sampaikan dibandingkan 2021 dari segi cost naiknya hampir tidak naik tapi dari segi revenue mengalami peningkatan yang cukup tajam," ucap Irfan.

"Tahun 2022 ini adalah awal kita setelah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), 2023 adalah masa bagaimana kita menyampaikan kepada seluruh pihak bahwa kita sudah menjadi perusahaan yang menguntungkan seperti janji kita saat PKPU," tuturnya.

Namun dari segi ekuitas, Garuda Indonesia masih minus hampir 1,3 miliar dolar AS, yang mana ini adalah penurunan yang sangat drastis dibanding sebelum PKPU yang mencapai 6 miliar dolar AS. Irfan menyebut operating revenue dan EBITDA mengalami kenaikan.

Topik Menarik