Bacaan Niat Lengkap Arab dan Latin, Serta Tata Cara Sholat Idul Fitri
BANDUNG, iNewsCimahi.id - Shalat Idul Fitri adalah salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam, terutama setelah selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Menurut penggiat dakwah Parmusi Jabar, Ustad Andri Herdiansyah mengatakan makna dari Shalat Idul Fitri adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan.
"Ibadah ini juga sebagai simbol kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan," kata Ustad Andri. Minggu (30/3/2025)
Andri menjelaskan, sebelum melaksanakan shalat Ied, umat Islam hendaknya mengetahui tata cara pelaksanaan sholat ied Idul Fitri ini. Hal tersebut agar shalat yang dikerjakan bisa sempurna.
Takbir 7X Shalat Idul Fitri
Andri mengatakan salah satu hal yang membedakan shalat Idul Fitri dengan shalat lainnya adalah adanya takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua.
Adapun bacaan takbir yang dibaca disela-sela takbir ini adalah sebagai berikut:
سÙبÙØÙاÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙاÙØÙÙ Ùد٠ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙا Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙا اÙÙÙÙ ÙÙاÙÙÙ٠أÙÙÙبÙر٠ÙÙÙÙا ØÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙا ÙÙÙÙÙة٠إÙÙÙا بÙاÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙعÙÙÙÙÙ٠اÙÙعÙظÙÙÙ Ù
Arab Latin: Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil 'aliyyil azhîm.
Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah maha besar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang maha tinggi lagi maha agung."
"Bacaan takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua ini, hukumnya adalah sunnah. Sehingga jika tidak dikerjakan maka tidak menggugurkan keabsahan shalat Idul Fitri yang dikerjakan," katanya.
Bacaan Takbir 5X Rakaat Kedua Shalat Idul Fitri
Selanjutnya pada rakaat kedua, juga disunnahkan untuk melakukan takbiratul ihram sebanyak 5 kali. Adapun bacaan yang dibaca di sela-sela takbir tersebut sama dengan pada rakaat pertama, yakni sebagai berikut:
سÙبÙØÙاÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙاÙØÙÙ Ùد٠ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙا Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙا اÙÙÙÙ ÙÙاÙÙÙ٠أÙÙÙبÙر٠ÙÙÙÙا ØÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙا ÙÙÙÙÙة٠إÙÙÙا بÙاÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙعÙÙÙÙÙ٠اÙÙعÙظÙÙÙ Ù
Arab Latin: Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil 'aliyyil azhîm.
Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah maha besar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang maha tinggi lagi maha agung."
Niat dan Tata Cara Shalat Idul Fitri
Sebagai panduan selengkapnya, kata Andri berikut niat dan tata cara pelaksanaan shalat Idul Fitri:
1. Membaca Niat Shalat Idul Fitri
Ø£ÙصÙÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ©Ù ÙعÙÙÙد٠اÙÙÙÙØ·Ùر٠رÙÙÙعÙتÙÙÙÙÙ (Ù ÙØ£ÙÙ ÙÙÙÙ Ùا/Ø¥ÙÙ Ùا٠Ùا) ÙÙÙÙÙ°Ù٠تÙعÙÙÙاÙÙÙ
Arab Latin: Ushallî sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini (ma'mûman/imâman) lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
Setelah membaca niat, selanjutnya melakukan takbiratul ihram seperti shalat pada umumnya. Dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.
Pajak Layanan Bandara Turun 50 Persen, Dukung Harga Tiket Pesawat Turun 14 Persen saat Lebaran
Setelah itu, disunnahkan untuk mengulang takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama. Dengan membaca bacaan tasbih yang disebutkan sebelumnya.
3. Membaca Al-Fatihah
Setelah selesai takbir, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah. Kemudian dilanjutkan dengan membaca surah pendek (dianjurkan surah Al-A'la).
Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan sholat pada umumnya, yakni ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua kemudian berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua.
4. Rakaat Kedua
Dalam posisi berdiri, disunnahkan kembali mengulang takbir sebanyak 5 kali. Masing-masing antara takbir tersebut membaca bacaan tasbih sebagaimana disebutkan di atas.
Kemudian dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah lalu dianjurkan membaca surah pendek surah Al-Ghasyiyah. Baru dilanjutkan dengan gerakan shalat hingga salam.
5. Mendengarkan Khutbah
Setelah selesai shalat Idul Fitri, sebaiknya tidak buru-buru untuk pulang. Tetapi dianjurkan untuk mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga selesai.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dalam sebuah hadits:
اÙسÙØ© Ø£Ù Ùخطب اÙإ٠ا٠Ù٠اÙعÙدÙ٠خطبتÙÙ ÙÙص٠بÙÙÙ٠ا بجÙÙس
Artinya: "Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk." (HR Asy-Syafi'i)
Untuk khatib, disunnahkan memulai khutbah pertama dengan takbir sembilan kali dan khutbah kedua dengan takbir tujuh kali.