PIK Akan Dikembangkan Jadi Kawasan Health Tourism, Sandiaga Uno: Investor Tertarik Bangun RS

PIK Akan Dikembangkan Jadi Kawasan Health Tourism, Sandiaga Uno: Investor Tertarik Bangun RS

Travel | inews | Rabu, 5 Juni 2024 - 18:53
share

JAKARTA, iNews.id - Health Tourism di Indonesia memiliki potensi besar dalam mendatangkan wisatawan mancanegara. Tidak heran jika pemerintah kini semakin serius mengembangkan Health Tourism alias Pariwisata Kesehatan di Indonesia.

Seperti diketahui, Health Tourism atau Pariwisata Kesehatan adalah istilah yang digunakan bagi perjalanan yang berfokus pada perawatan medis dan penggunaan layanan kesehatan atau perjalanan wisata yang memanfaatkan penggunaan layanan medis.

Sejauh ini, wisata kesehatan sudah mulai diterapkan di beberapa daerah Indonesia. Selain sudah hadir di Bali, kini, wisata kesehatan juga akan hadir di Jakarta, khususnya di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, untuk memajukan wisata kesehatan, Pemerintah telah banyak memanfaatkan rumah sakit yang ada. Namun, dia menyebut, untuk mendukung program health tourism tersebut, Pemerintah berencana akan membangun lebih banyak rumah sakit di kawasan PIK, Jakarta Utara.

"Kita akan memanfaatkan RS yang ada, tapi akan membangun lebih banyak RS di PIK. Kita sudah berbicara untuk memastikan selain di Bali, PIK juga akan menyediakan destinasi wisata tourism," ujar Sandiaga Uno, saat ditemui di Opening Ceremony International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024, Rabu, (5/6/2024).

Bahkan, menurut Sandiaga, hingga saat ini sudah banyak investor yang tertarik untuk membangun rumah sakit di PIK.

Dia menilai, kehadiran beberapa rumah sakit di sana bisa berdampak besar dalam memajukan program health tourism, karena bisa menarik hingga 20 juga wisatawan tambahan. "Sudah ada investment yang tertarik membangun RS di PIK. Sudah ada beberapa bertanya ke kami, kami serahkan ke PIK karena ini akan menarik sekitar 20 juta wisatawan tambahan, maka dibutuhkan fasilitas dukungan yang lebih besar," kata Sandiaga Uno.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga membeberkan sejumlah standar yang menurutnya harus dimiliki rumah sakit yang ada di PIK, agar bisa menarik dan meningkatkan jumlah wisatawan.

"Kita lihat apa spesialisasinya menyerupai yang ada di (Sanur), tapi banyak permintaan itu di tiga layanan utama yang kita memiliki keunggulan seperti layanan yang sudah teridentifikasi dalam pilar health toursim," katanya.

Perlu diketahui, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno resmi membuka International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024 yang berlangsung pada 5 hingga 6 Juni 2024 di Swissotel PIK Avenue, Jakarta.

Sandiaga dalam sambutannya di opening ceremony ITIF 2024, mengatakan, sebagai respons terhadap perkembangan pariwisata yang dinamis dan dipengaruhi oleh isu-isu global saat ini, ITIF 2024 berupaya memperkuat inovasi, ketahanan, dan pertumbuhan berkelanjutan dengan mengutamakan people, planet, dan prosperity.

Penyelenggaraan ITIF untuk kedua kalinya di Indonesia menjadi platform untuk menghubungkan para pemangku kepentingan terkait peluang dan tantangan dalam penerapan investasi hijau.

"Karenanya kami berharap ITIF 2024 dapat menjadi platform untuk memberikan solusi dalam rangka mempercepat investasi pariwisata," ujar Sandiaga di Swissotel PIK Avenue, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

"Kami yakin dapat menciptakan investasi tiga kali lebih banyak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya lagi.

Sandiaga menyebutkan, wisata medis juga akan menjadi fokus pengembangan pariwisata di masa mendatang. Pemerintah Indonesia membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai pusat layanan kesehatan berkelas dunia. UN Tourism telah menekankan pentingnya berinvestasi terhadap people, planet, and prosperity dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan dan sejahtera.

"Karenanya tren pariwisata ke depan menitikberatkan pada pelestarian alam, budaya, dan lingkungan serta keterlibatan masyarakat lokal sangat diperlukan," ujar Sandiaga.

Semenjak pandemi, Indonesia telah menerapkan perubahan paradigma pariwisata yang lebih personalized, customized, localized, and smaller in size. Hal ini yang membawa Indonesia mendapat pengakuan internasional.

Topik Menarik