Drama Penyanderaan Kereta Pakistan Berakhir, Lebih dari 50 Orang Tewas Termasuk Sandera

Drama Penyanderaan Kereta Pakistan Berakhir, Lebih dari 50 Orang Tewas Termasuk Sandera

Terkini | okezone | Rabu, 12 Maret 2025 - 21:44
share

QUETTA - Pasukan keamanan Pakistan Rabu, (12/3/2025) menyerbu sebuah kereta api yang telah dibajak oleh militan separatis. Aksi tersebut menewaskan seluruh 33 penyerang dan mengakhiri kebuntuan selama sehari yang melibatkan ratusan sandera, kata militer.

Militan separatis Baloch pada Selasa, (11/3/2025) meledakkan rel kereta api dan melemparkan roket ke Jaffar Express ketika kereta itu sedang dalam perjalanan ke Peshawar di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dari ibu kota Balochistan, Quetta, yang membawa 440 orang.

Militer mengatakan 21 sandera dan empat pasukan keamanan tewas selama kebuntuan itu.

"Hari ini kami membebaskan sejumlah besar orang, termasuk wanita dan anak-anak ... Operasi terakhir dilakukan dengan sangat hati-hati," kata Juru Bicara militer Ahmed Sharif Chaudhry, sebagaimana dilansir Reuters. Dia menambahkan bahwa tidak ada warga sipil yang tewas dalam tahap akhir operasi itu.

Puluhan Sandera Tewas

Sebelum pengumuman militer, Tentara Pembebasan Baloch, yang mengklaim serangan itu, mengatakan telah menewaskan 50 penumpang pada Rabu malam. Pada Selasa, mereka mengatakan telah menahan 214 orang, sebagian besar personel keamanan.

Mereka mengancam akan mulai mengeksekusi sandera kecuali pihak berwenang memenuhi tenggat waktu 48 jam untuk pembebasan tahanan politik Baloch, aktivis, dan orang-orang hilang yang menurut mereka telah diculik oleh militer.

BLA adalah kelompok bersenjata etnis terbesar dari beberapa kelompok yang memerangi pemerintah di Balochistan, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

 

Para militan dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan kegiatan mereka dengan menggunakan taktik baru untuk menimbulkan banyak korban tewas dan cedera serta menargetkan militer Pakistan.

Kelompok militan Baloch mengatakan mereka telah berjuang untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dari kekayaan daerah berupa tambang dan mineral yang ditolak oleh pemerintah pusat.

Rompi Bunuh Diri

Menteri Muda Dalam Negeri Talal Chaudhry mengatakan kepada televisi Geo pada Rabu bahwa militan mengenakan rompi bunuh diri saat mereka duduk di antara penumpang yang disandera, sehingga mempersulit upaya penyelamatan. Ia mengatakan 70-80 penyerang telah membajak kereta tersebut.

Militer mengirim ratusan tentara dan juga mengerahkan angkatan udara dan pasukan khusus untuk menangani militan, kata Chaudhry.

Pada tahap akhir operasi, ia mengatakan pasukan khusus terlebih dahulu melumpuhkan pelaku bom bunuh diri sebelum pasukan berpindah dari satu gerbong ke gerbong lain untuk membunuh militan lainnya.

Ia tidak menyebutkan jumlah orang yang diselamatkan dalam tahap operasi ini dan belum jelas bagaimana atau ke mana penumpang akan dievakuasi.

Masinis kereta dan beberapa orang lainnya telah tewas, kata pejabat sebelumnya, sebelum pernyataan militer.

Pejabat pemerintah sebelumnya mengatakan, juga sebelum pernyataan militer, bahwa 190 orang di dalam kereta telah diselamatkan, dengan lebih dari 50 orang dibawa ke Quetta untuk dipertemukan kembali dengan orang-orang yang mereka cintai.

Topik Menarik