Papua Nugini Uji Coba Blokir Facebook, Kenapa?
PORT MORESBY, iNews.id - Pemerintah Papua Nugini memblokir akses Facebook untuk sementara. Langkah tersebut sebagai uji coba untuk memblokir secara penuh platform media sosial di bawah Meta tersebut guna mencegah pengaruh negatif.
Kementerian Keamanan Dalam Negeri Papua Nugini menyatakan, upaya untuk melawan informasi hoaks, ujaran kebencian, dan pornografi.
"Kami tidak berusaha untuk menekan kebebasan berbicara atau membatasi warga kami untuk mengekspresikan pandangan mereka. Tapi penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, pornografi, eksploitasi anak, dan hasutan untuk melakukan kekerasan yang tidak terkendali di platform seperti Facebook tidak bisa diterima," kata Menteri Peter Tsiamalili, seperti dilaporkan ABC News, Selasa (25/3/2025).
Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Papua Nugini dalam pernyataan, Facebook tidak bisa diakses sejak Senin. Namun dia tidak dilibatkan dalam konsultasi penentuan uji coba sebagaimana dilakukan Kementerian Keamanan Dalam Negeri.
Facebook menjadi platform media sosial paling populer di Papua Nugini, dengan sekitar 1,3 juta pengguna. Sementara platform Meta lainnya, Instagram, hanya 106.000 pengguna.
Platform ini bisaa digunakan untuk melempar wacana publik di negara Pasifik tersebut. Banyak forum sangat aktif digunakan untuk membahas politik dan isu sosial.
Kondisi itu membuat pemerintah sangat kritis terhadap Facebook. Platform tersebut sering disalahkan atas tuduhan berperan menyebarkan informasi palsu, terutama dikaitkan dengan serangkaian pembunuhan anggota suku baru-baru ini.
Pemerintah juga mengancam akan mengambil tindakan terhadap Facebook, setelah melakukan penyelidikan terhadap kasus disinformasi media pada 2023.
Sejauh ini belum ada komentar dari Meta.