Alfian Tanjung Ungkap Kriteria Sosok Pemimpin yang Dibutuhkan Jawa Tengah, Apa Saja?

Alfian Tanjung Ungkap Kriteria Sosok Pemimpin yang Dibutuhkan Jawa Tengah, Apa Saja?

Terkini | semarang.inews.id | Minggu, 24 November 2024 - 05:42
share

SEMARANG, iNewsSemarang.id Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Tengah rupanya menjadi perhatian ulama Alfian Tanjung. Dia membeberkan kriteria sosok pemimpin yang layak untuk memimpin Jawa Tengah.

Menurutnya, secara umum keberadaan seorang kepala daerah (gubernur, walikota, bupati) tetap harus melihat pertama dia sehat, dia orang yang punya kemampuan untuk melihat persoalan dalam perspektif sebagai bangsa Indonesia yang memiliki konstitusi yang ada yaitu Pancasila dan UUD 1945.

Ternyata track record yang dibutuhkan itu sering menjadi suatu harapan yang terlalu jauh daripada kenyataan. Karena yang banyak terjadi adalah pragmatisme politik sehingga orang itu bisa maju atau tidak bukan berdasarkan kualitas, kapasitas, integritas, kata Ustaz Alfian kepada awak media di Semarang, Sabtu (23/11/2024).

Lebih sering berdasarkan selain itu, maka akhirnya wilayah pragmatismenya, wilayah yang berhubungan peran-peran kepemimpinan yang dimunculkan akhirnya kita sama-sama lihat. Ada yang baru sebentar ditangkap, diketahui begini begitu. Dan saya tidak mengarah kepada seseorang, yang jelas itu ada, yang jelas masyarakat tetap ingin orang baik, orang Indonesia, tidak berbuat merusak moralitasnya, tidak berpihak pada warga asing ataupun negara asing, tegasnya,

Dia menyatakan bahwa Jawa Tengah membutuhkan kepemimpinan yang sebetulnya bisa memberikan keyakinan bahwa beberapa tindakan-tindakan represif yang melukai, menimbulkan luka. Dia mencontohkan kasus Desa Wadas menjadi salah satu daerah yang menjadi persoalan.

Kalau saya sebagai orang yang kebetulan aktif dalam gerakan politik secara nasional, pilihan saya untuk tetap hadir di acara Andika (Cagub Jateng) sebagai bentuk ketidaksepakatan untuk menjadi golput. Yuk kita ada dua pilihan, keduanya merupakan orang Indonesia, yang punya nilai kebaikan, serta ada alasan untuk dipilih dan tidak dipilih, katanya.

Dia menceritakan bahwa posisi kehadirannya di acara Andika bukan maksud untuk dukung-mendukung yang lalu dimaknai sebagai ayo pilih nomor sekian. Ya kita ingin keberadaan pemimpin ketika dipilih dia adalah memimpin seluruh warga, tegasnya.

Kedatangan saya di forum itu sebagai bentuk yuk, saya punya sedikit 'clue', bapak ini bisa dipertimbangkan. Saya tidak menyebut dalam bahasa-Bahasa kampanye dalam hal ini, karena saya hadir sebagai bentuk kesedihan saya bahwa negeri ini tidak otonomi untuk melahirkan generasi pemimpin-pemimpin untuk mengelola sumber daya alam, memperkerjakan warga sendiri, ujarnya.

Dia menegaskan kembali bahwa kehadirannya tersebit sebagai pilihan dan menyampaikan pesan, siapapun yang menjadi Gubernur di Jateng, Anda punya kewajiban sebagai negara berPancasila.

Dia membeberkan, sebelum dirinya hadir di acara Andika-Hendi, juga ada Teguh Prakosa dan Bambang 'Gage' (Cawalkot-Cawali Kota Solo), dirinya bertemu dengan orang yang dituakan dalam gerakan keulamaan di Solo Raya/

Saya tanyakan kepada beliau-beliau,'bagaimana pak ustadz, pak kyai?', saya diminta hadir aja kesana sebagai bentuk bahwa kita punya atensi dan punya harapan. Usulan mereka adalah meminimalisir pekat penyakit masyarakat, memberdayakan generasi muda, ungkapnya.

Saya datang ke Solo di hari Kamis, ketika ada suatu proses dari tim saya untuk bisa bertemu dengan pak Andika, ternyata beliau di tanggal 21 November ada acara di Solo, akhirnya saya sampai disana dan hadir, duduk dalam suasana dialog, dalam hal ini pertemuan tersebut merupakan Dialog Bersama Gen-Z se-Solo Raya terkait pemilihan Gubernur, beber Alfian.

Menurut dia, kehadirannya sebagai sebuah hal yang surprise. Karena pada saat itu dia diminta pendapat oleh host, namun terjadi resisten sehingga dirinya tidak jadi untuk dimintakan pendapat, namun bukan menjadi persoalan.

Kedatangan saya kesana sebagai orang beberapa hari sebelumnya ketika ada MoU antara Teguh Prakosa dan Bambang 'Gage' Nugroho, akhirnya saya ketemulah bersama dengan pak Hendi dan Andika. akhirnya menjadi ada dua pasang dukungan, untuk Jawa Tengah yaitu Andika-Hendi dan Teguh Prakosa dan Bambang 'Gage' Nugroho untuk Solo, sebutnya.

Topik Menarik