MER-C Kecam Serangan Artileri Israel ke RS Indonesia dan Wisma Joserizal
JAKARTA, iNews.id - Lembaga kemanusiaan medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengecam serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia dan Wisma dr Joserizal Jurnalis di Gaza Utara.
Israel melancarkan serangan artileri pada Rabu (18/12/2024), menyebabkan kerusakan parah pada kedua bangunan tersebut. Wisma Joserizal Jurnalis berada di kompleks RS Indonesia.
Ketua Presidium MER-C Indonesia Hadiki Habib mengutuk serangan terhadap situs bersejarah bagi rakyat Indonesia dan Palestina itu.
“Wisma tersebut merupakan situs bersejarah yang menjadi bagian perjanjian internasional antara pemerintah Palestina dan rakyat Indonesia yang diwakili MER-C saat awal pendirian Rumah Sakit Indonesia,” kata Hadiki, seperti dikutip dari akun media sosial X MER-C Indonesia, Senin (23/12/2024).
Hadiki menegaskan serangan militer ke situs budaya yang masih berfungsi untuk sistem kesehatan di Gaza Utara merupakan kejahatan perang yang nyata, karena bertentangan dengan Pasal 53 Konvensi Den Haag 1953 dan {asal 15 Konvensi UNESCO 1972.
Inovasi SC Battery dari Limbah Sawit, Mahasiswa USU Raih Prestasi di Pertamuda Seed and Scale 2024
Serangan itu menyebabkan seluruh pintu dan jendela wisma hancur. Saat itu staf lokal berusaha menutup pintu wisma, namun tentara Zionis terus menerus menembakkan artileri.
Wisma dr Joserizal Jurnalis dibangun pada Juli 2014 di dalam kompleks rumah sakit. Bangunan tersebut didirikan di atas tanah wakaf dari pemerintah Palestina di Gaza.
Keseharian, wisma digunakan sebagai kantor MER-C cabang Gaza serta tempat tinggal relawan yang bertugas di wilayah itu.
Israel juga menyerang RS Indonesia di hari yang sama. Serangan itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan.
Direktur RS Indonesia Marwan Al Sultan mengatakan, serangan terbaru ini menyebabkan bagian rangka atap dan jendela rusak.
Beberapa pasien dan seorang perawat terluka parah di wajah. Serangan itu terjadi di tengah kondisi tidak ada makanan, bahan bakar, dan air.
“Tolong selamatkan Rumah Sakit Indonesia dan tim medis serta pasien. Lakukan yang terbaik untuk menjaga Rumah Sakit Indonesia tetap hidup,” ujarnya.