Potret Kemacetan di Jakarta, Isu Seksi setiap Pemilihan Gubernur
JAKARTA, iNews.id - Kemacetan selalu menjadi isu seksi yang dibahas setiap gelaran Pemilihan Gubernur Jakarta. Tidak terkecuali saat Pilgub Jakarta 2024 ini.
Lalu bagaimana sebenarnya potret kemacetan di Jakarta? Pantauan iNews.id di beberapa ruas jalan arteri, kemacetan terjadi pada jam berangkat atau pulang kerja.
Contohnya kemacetan di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, tepatnya di depan kantor Badan Narkotika (BNN). Perpindahan lajur bus Transjakarta dari kiri ke kanan jadi salah satu pemicunya.
Di sana tampak ada sekitar lima sampai tujuh bus Transjakarta yang mengantre di sisi kiri jalan Halte BNN 1. Setelah menurunkan atau mengangkut penumpang di halte tersebut, bus Transjakarta kemudian melaju ke sisi kanan.
Kemacetan juga terjadi di sekitar Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Pantauan di lokasi pada pukul 08.34 WIB, kemacetan dimulai dari Kantor Sekolah Partai PDI Perjuangan (PDIP), Lenteng Agung hingga Stasiun Tanjung Barat atau sepanjang 600 meter.
Kepadatan kendaraan yang lebih parah terlihat di pertemuan jalur dari Jalan Lenteng Agung Raya dan Jalan Joe, Jagakarsa.
Kepadatan kendaraan terus terjadi hingga sekitar Stasiun Tanjung Barat. Berdasarkan pengamatan, kepadatan disebabkan banyaknya transportasi umum yang berhenti di pinggir jalan untuk menaikturunkan penumpang.
Penampakan serupa terlihat di Jalan HR Rasuna Said-Mampang dan Jalan Dr Saharjo-Jalan Prof Dr Soepomo-Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin sore.
Berdasarkan pantauan di Jalan HR Rasuna Said pada sekitar pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB, kemacetan terjadi di sejumlah titik yaitu mulai dari sekitar jalan depan Epicentrum, Jalan Raya Kasablanka, seberang Kantor Kemenkes, lalu Underpass Mampang, dan sekitar kantor Imigrasi Jaksel hingga ke Pejaten Mall.
Kemacetan terjadi karena meningkatnya volume kendaraan pada jam pulang kantor. Ditambah lagi, banyak kendaraan yang berputar balik di sejumlah titik yang letaknya tak begitu jauh.
Di Jalan Prof Dr Soepomo-Jalan Raya Pasar Minggu juga terjadi kemacetan. Kemacetan terjadi salah satunya karena terdapat proyek galian, baik untuk revitalisasi trotoar hingga penataan kabel utilitas.
Sebelumnya, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono berencana membuat inovasi baru untuk mengatasi kemacetan Jakarta. Salah satunya adalah transportasi air.
"Kita mungkin akan coba berinovasi membuat perahu melintasi 13 sungai di Jakarta. Kemudian juga perluasan yang namanya flyover masih dibutuhkan secara reality ya," kata RK dalam debat perdana Pilgub Jakarta 2024, Minggu (6/10/2024).
Sementara Cagub nomor urut 3 Pramono Anung menegaskan, Transjakarta tidak cukup mengatasi kemacetan di Jakarta. Menurutnya, diperlukan Transjabodetabek untuk mengatasi permasalahan dari wilayah aglomerasi atau penyangga Jakarta.
Pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana juga membeberkan strategi mengatasi persoalan kemacetan sekaligus banjir di Jakarta. Dharma menyebut, perlu ada inovasi perbaikan desain tata ruang Jakarta sebagai kota global untuk mengatasi kemacetan.
“Inovasi perbaikan, desain, tata kita untuk mengatasi kemacetan melalui arus utama penelitian dan pemberdayaan pengembangan,” ujar Dharma.